Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman sejumlah informasi utama pilihan dari berbagai negara yang terjadi dalam 24 terakhir.
Berita pertama edisi Jumat, 8 Agustus 2025, kita awali dengan perkembangan perang di Gaza.
Israel memutuskan untuk ambil alih Gaza
Kabinet keamanan Israel menyetujui rencana pengambilalihan Kota Gaza oleh militer di kota Gaza, yang sudah disampaikan awal pekan lalu oleh PM Benyamin Netanyahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga menjelaskan lima langkah untuk mengakhiri serangan ke Gaza, seperti pelucutan senjata Hamas hingga memiliki pemerintahan sipil alternatif di kawasan Gaza yang bukan dikuasai Hamas atau Otoritas Palestina.
Hamas menyebut pengambilalihan kendali ini sebagai "kudeta terang-terangan" terhadap proses negosiasi, sementara ratusan warga memblokade jalan-jalan di Yerusalem, menuntut diakhirinya perang dan pengembalian para sandera.
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mendesak Israel untuk tidak memilih mengambil alih kota Gaza sebagai jalan keluar perdamaian di Timur Tengah.
"Australia meminta Israel untuk tidak menempuh jalan ini, yang hanya akan memperburuk bencana kemanusiaan di Gaza," ujar Menteri Luar Negeri Penny Wong dalam sebuah pernyataan, hari Jumat ini.
Indonesia siapkan pusat pengobatan untuk korban Gaza di Pulau Galang
Fasilitas kesehatan di Pulau Galang yang berada di Kepulauan Riau ditargetkan bisa menampung 2.000 korban perang Gaza yang terluka, tetapi sama sekali bukan tempat permanen untuk mengevakuasi warga Gaza.
"Jadi, nanti setelah sembuh, setelah selesai pengobatan, mereka tentu akan kembali lagi ke Gaza. Jadi, bukan memindahkan warga, tetapi kita semacam operasi kemanusiaan untuk membantu sebanyak yang kita bisa," ujar Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di Jakarta (07/08).
Pulau Galang dipilih karena terdapat Rumah Sakit Khusus Infeksi Penyakit Menular yang pernah digunakan untuk merawat pasien Covid-19 saat pandemi.
Selain menyediakan fasilitas rumah sakit untuk korban perang Gaza, Hasan mengatakan Indonesia juga akan mengirim bantuan pangan dengan menggunakan dua pesawat Hercules yang akan diberikan via udara.
Belanda tidak mengakui Palestina
Hari Kamis kemarin, Pemerintah Belanda memilih mengesampingkan pengakuan negara Palestina untuk saat ini, meskipun kekhawatiran publik terhadap Gaza semakin meningkat.
Sikap Belanda ini berbeda dengan beberapa sekutu NATO, terutama Prancis, yang menyatakan akan mengakui negara Palestina pada bulan September di sidang PBB.
Inggris juga menyatakan akan mengakuinya, kecuali jika Israel mengambil langkah untuk meringankan penderitaan di Gaza, tempat kelaparan menyebar, dan menyetujui gencatan senjata.
"Belanda tidak berencana untuk mengakui negara Palestina saat ini," ujar Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp dalam debat darurat parlemen tentang Gaza.
Memorandum data mahasiswa berdasarkan ras Trump
Presiden AS Donald Trump menandatangani memorandum yang mewajibkan universitas untuk mengumpulkan data penerimaan mahasiswa, sebagai bukti mereka tidak terlibat dalam upaya membentuk perkumpulan mahasiswa berdasarkan ras.
Namun, organisasi kebijakan dan lobi pendidikan tinggi terbesar di AS tersebut mengatakan isi memo tersebut tidak jelas.
Dewan Pendidikan Amerika juga mengatakan pengumpulan data ras yang diminta oleh Gedung Putih mungkin ilegal bagi sekolah.
Langkah ini merupakan upaya terbaru pemerintahan Trump untuk membongkar kebijakan tindakan afirmatif di universitas.
Simak juga Video: Netanyahu: Kabinet Israel Setujui Pencaplokan Gaza!