Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Mojokerto Mudji Taher mengatakan, sejak 1 Januari hingga 27 Februari, terdapat 124 penderita DBD yang didominasi balita dan anak-anak.
Penderita DBD meningkat 2 kali lipat jika dibandingkan bulan Januari yang baru ditemukan 59 penderita dengan korban meninggal 3 orang.
"Dari 124 penderita, yang meninggal dunia sudah tujuh orang," kata Mudji, Jumat (27/2/2015).
Penderita DBD lebih banyak ditemukan Di Kabupaten Jombang. Selama 1 Januari-27 Februari dinkes setempat mencatat penderita DBD mencapai 241 orang.
"Sesuai laporan rumah sakit, jumlah yang meninggal (akibat DBD) tetap sama empat orang," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Jombang Mas Imam Ali Affandi.
Namun, di Kota Santri ini terjadi simpang siur terkait jumlah korban meninggal akibat DBD. Terdapat 3 korban DBD meninggal yang tidak tercatat oleh dinkes setempat. Antara lain, Vaninda (3), balita 7 bulan Fahri Zafran Anindito, dan Yolanda (9). Ketiganya meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Jombang dalam kurun waktu Januari-Februari lalu.
"Kami belum menerima laporan (korban meninggal akibat DBD) lagi dari RSUD Jombang sehingga kami tetap mencatat yang meninggal empat orang," kilah Kadinkes Jombang, dr Heri Wibowo.
(fat/fat)