Menurut orang nomor 1 di Pemerintah Kota Surabaya ini masih meyakini bahwa jabatan yang diembannya saat ini adalah amanah yang tidak diminta. Melainkan hidayah yang diberikan Yang Kuasa.
Meski beberapa partai politik sudah membuka kran penjaringan, namun Risma sapaan akrab mantan Kepala DKP ini masih belum goyah untuk buka suara. Padahal berbagai elemen serta beberapa partai politik sudah menyatakan niatnya 'melamar' Risma untuk diusung lagi, Senin (23/2/2015).
Justru dengan nada guyon dan santai, Risma menanggapi pertanyaan kesiapannya dalam Pilwali 2015. "Mungkin menunggu wangsit," kelakar Risma sambil tertawa lepas menjawab pertanyaan wartawan usai rapat paripurna DPRD Surabaya.
Ia kembali menegaskan jika jabatan adalah pemberian Yang Kuasa serta kehendak rakyat. "Tapi benar, percaya gak percaya. Jabatan itu tidak boleh diminta. Semua juga harus sesuai kehendak rakyat nanti bagaimana," tegas Risma.
Selain itu, pejabat kelahiran Kediri ini mengaku jabatan kepala daerah seperti walikota sangat berat tantangannya baik didalam maupun dari luar. Namun Risma tidak menjelaskan detil tantangan dari dalam maupun dari luar yang dimaksud.
"Kalian semua kan tahu apa yang saya alami dan rasakan selama ini. Itu nanti yang ditentukan masyarakat. Kalau jabatan tidak diminta kan beda, kalau tidak kuat akan ada bantuan dari yang Diatas. Sangat berat, cobannya sangat berat sekali," pungkas mantan Kepala Bappeko ini.
(ze/gik)