"Keempat pelaku sekarang masih diperiksa untuk pengembangan kasusnya. Sebab, ada dugaan kawanan ini juga terlibat pencurian sapi di TKP lain di Situbondo," kata AKP Riyanto, Sabtu (14/2/2015).
Kasatreskrim Polres Situbondo itu menerangkan, dalam aksinya keempat pelaku berbagi peran. Hariyanto alias Toto Motak, warga Desa Sumberrejo Kecamatan Banyuputih, menjadi pelaku utama dan bertindak sebagai eksekutor. Residivis 45 tahun itu menjalankan tugas menggasak dua ekor sapi betina yang sama-sama sedang bunting 9 bulan.
Berikutnya, Supriyadi (31), asal Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, berperan ikut menaikkan dua ekor sapi hasil curian ke atas truk. Tugas ini dibantu Akrimo (43), warga Desa/Kecamatan Banyuputih, sebelum akhirnya menjalankan tugasnya mengemudikan truk M 8290 UV memuat sapi curian.
"Satu pelaku bernama Kusmanto, warga Alasbulu Banyuwangi, berperan sebagai penadah. Dia membeli dua ekor sapi curian itu seharga Rp 22 juta, dan dijual lagi seharga Rp 24,250 juta," papar Riyanto.
Keterangan yang dihimpum detikcom menyebutkan, aksi pencurian dua ekor sapi betina jenis lokal dan limousin itu dilancarkan komplotan ini di siang bolong, pada pertengahan Mei 2014 lalu. Mereka menggasak dua ekor sapi itu saat digembala pemiliknya, di area ladang Dusun Bendera Desa Sumberrejo. Pemilik sapi, Akwi, mengikat dua ekor sapinya itu ke sebuah kayu, sebelum ditinggalkan mencari rumput. Aksi pencurian diketahui, setelah Akwi hendak mengambil sapinya sekitar pukul 13.00 Wib.
"Dari penjualan dua sapi itu saya diberi Rp 5 juta oleh Hariyanto. Terus yang Rp 2 jutanya saya kasihkan ke Supriyadi. Selebihnya Toto yang mengambil uangnya," tukas Akrimo di depan polisi.
Serangkaian penangkapan keempat pelaku pencurian sapi itu dilakukan Unit Resmob, Sabtu (14/2/2015) dini hari tadi. Dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Riyanto, penangkapan para pelaku dilakukan polisi di rumahnya masing-masing. Hanya Kusmanto yang dibekuk di sebuah gubuk, tak jauh dari rumahnya.
(bdh/bdh)