Seorang pakar HAM PBB menegaskan kembali Israel melakukan genosida di Gaza, Palestina. Ia mengecam apa yang disebutnya sebagai keterlibatan negara lain sebagai aib zaman kita.
"Terlalu banyak negara yang terus mengabaikan, menormalisasi penderitaan, dan bahkan mengambil keuntungan darinya," ujar Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki, kepada para wartawan di Jenewa, dilansir AFP, Selasa (16/9/2025).
"Perdagangan senjata dan hubungan diplomatik dengan Israel terus berlanjut," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan perdagangan senjata dengan Israel bahkan terus berjalan di tengah konflik di Gaza. Menurutnya, pihak yang masih menjual senjata kepada Israel perlu bertanggung jawab.
"Ini bukan hanya salah secara moral, tetapi juga melanggar hukum," tegasnya.
"Pertanggungjawaban (atas) orang-orang yang telah memerintahkan untuk melanjutkan perdagangan dan transfer senjata ke Israel," imbuh dia.
Pelapor khusus PBB adalah pakar independen yang diberi mandat oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB tetapi tidak berbicara atas nama PBB.
Pakar Italia tersebut telah menghadapi kritik keras dari Israel dan beberapa sekutunya atas kritiknya yang tak henti-hentinya dan tuduhan lama bahwa Israel melakukan "genosida" di Gaza.
Perang meletus hampir dua tahun lalu setelah militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kematian 1.219 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan angka resmi AFP.
Kampanye balasan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 65.000 orang, yang sebagian besar juga warga sipil, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, dalam angka yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB.
(maa/maa)