Sebelum bunuh diri, korban sempat berpamitan kepada suaminya, Misran (47) untuk pergi ke pasar. Anehnya, korban bukannya pergi ke pasar, melainkan pergi ke rumah orang tuanya yang berjarak sekitar 300 meter. Sesampai di rumah orang tuanya, korban langsung mencari seutas tali lalu menuju halaman belakang. Di sanalah korban akhirnya melakukan aksi gantung diri di bawah kayu atap rumah.
Beruntung saja Patiyem, kerabat korban, mendengar suara gaduh. Setelah dicari-cari, saksi akhirnya menemukan korban sudah menggantung. Seketika itu saksi segera memutus tali yang menjerat leher korban. Setelah warga berdatangan, akhirnya korban segera dilarikan ke rumah sakit.
"Saya kaget pas dengar suara aneh di belakang rumah. Setelah saya cari ternyata korban menggantung," ujat Patiyem, Senin (26/1/2011).
Hasil pemeriksaan petugas medis, korban menderita luka gosong di leher akibat jeratan tali tampar. Namun kondisi korban belum pulih dan harus banyak istirahat.
"Kondisi korban memang sudah melewati masa kritis, namun ia harus istirahat," kata seorang dokter jaga RSUD dr Soeroto Ngawi, dr Indah Pitarti, usai memeriksa korban.
Dugaan sementara, korban melakukan percobaan bunuh diri sebab tak kuat menahan derita sang suami yang sudah beberapa tahun ini kencing manis dan tak sembuh-sembuh. Padahal sudah berkali-kali dibawa ke rumah sakit dan minum berbagai obat.
(fat/fat)