Pagi kemarin, Rabu (17/12), di seberang Kodim heboh. Fuad menyandera siswi SD. Tangannya menghunus pisau. Suwanto dan Perwira Seksi Intelijen (Pasintel) Kapten M Nurul Qomar menyuruh dan mengajak pelaku ke areal Kodim. Beruntung, pelaku menurut.
Di areal Kodim, pelaku terus berteriak mengancam. Ia meminta bertemu dengan Dandim. Spontan karena merasa jaraknya paling dekat, Suwanto mengaku dirinya Dandim.
"Ternyata pelaku percaya. Dia kemudian saya ajak ke ruangan saya," kata Suwanto kepada detikcom di Kodim 0817 Gresik, Jl RA Kartini, Rabu (17/12/2014) malam.
Mungkin saja, pelaku percaya karena Suwanto memang menggunakan seragam lengkap dengan atributnya. Di dalam ruangan Pasipers, Suwanto dan pelaku duduk dengan jarak 2-3 meter dan bernegosiasi. Korban masih dalam ancaman karena terus didekap pelaku.
Penyamaran Suwanto nyaris terbongkar saat pelaku melihat daftar susunan organisasi Kodim di dinding selatan. Di situ tertulis nama Dandim adalah Letkol (Czi) Awang Pramila Loviantara. Foto yang terpampang pun berbeda dengan wajah Suwanto. Dandim asli berwajah klimis, sedangkan Suwanto berkumis.
Pelaku sempat marah. Suwanto tak kurang akal. Dia segera menunjuk daftar susunan organisasi Pasinpers di dinding utara dan mengatakan bahwa yang benar adalah daftar susunan organisasi tersebut. Untunglah, pelaku langsung percaya.
"Untung juga pelaku tak sadar dengan pigura yang terpasang foto Dandim di dinding timur," lanjut Suwanto.
Suwanto khawatir jika penyamarannya gagal, pelaku bertindak nekat dan membunuh korban. Setiap kali pelaku tersinggung, pelaku akan semakin dalam menghunus pisaunya dan mengetatkan cekikan lengannya di leher korban.
"Saat banyak orang berkumpul di depan ruangan saya, pelaku langsung bertindak dengan mengetatkan pitingannya ke leher korban," tandas Suwanto.
Setelah 2 jam berada di ruangan, Suwanto dan pelaku akhirnya deal. Pelaku akan diantar ke Pelabuhan Tanjung Perak dengan mobil patroli. Nah, di dalam perjalanan itulah, pelaku disergap personel Kodim dan polisi yang membuntuti dengan mobil lain. Peristiwa menghebohkan itu pun berakhir.
(try/ahy)