Hari Ini Pemkot Surabaya 'Pindah' ke Gunung Anyar Tambak

Hari Ini Pemkot Surabaya 'Pindah' ke Gunung Anyar Tambak

- detikNews
Kamis, 04 Des 2014 08:22 WIB
Surabaya - Pelayanan Pemkot Surabaya hari ini pindah' ke Gunung Anyar Tambak. Semua pelayanan dinas ada di kampung nelayan dan petani tambak tersebut.

"Pemkot pindah ke sini, seluruh dinas ada di sini," ujar Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya di Gunung Anyar Tambak RT 02 RW 01, Kamis (4/12/2014).

Pindahnya Pemkot Surabaya yang dikatakan Risma bukan berarti pindah secara fisik. Namun kepindahan pemkot tersebut merupakan program Pemkot Surabaya dalam bentuk Bakti Sosial dengan Pelayanan Integrasi. Program ini setiap bulannya bisa digelar dua hingga tiga kali sehingga setiap bulannya Pemkot Surabaya bisa berpindah dua hingga tiga kali ke tempat-tempat yang telah ditentukan.

"Minggu kemarin kami ada di Petemon, minggu depan Insya Allah di Mulyorejo," ujar Humas Pemkot Surabaya M Fikser.

Dalam kegiatan tersebut, Risma juga langsung turun tangan. Menempati sebuah meja dan kursi kecil, Risma mengecek siapa saja warga yang membutuhkan bantuan. Risma lalu memanggil seorang anak yang mempunyai penyakit lumpuh dan syaraf.

Anak tersebut, Ainur Rofiq, sudah berumur 17 tahun. Tetapi fisiknya masih seperti anak kecil. Risma meminta agar Ainur segera dibawa ke rumah sakit untuk segera dirawat semaksimal dan seintensif mungkin. Risma lalu memanggil kedua orang tua Ainur, Solikhul Hadi dan Siti Rofah. Risma meminta izin agar Ainur bisa dirawat di rumah sakit.

"Ini untuk masa depan anak bapak. Kalau bapak membiarkan saja, berarti bapak sudah tidak adil terhadap anak bapak," ujar Risma.

Solikhul pun akhirnya mengiyakan meski awalnya sempat bimbang. Bimbang Solikhul menjadi lega setelah tahu jika segala sesuatunya akan diurus atas perintah Risma.

"Anak saya sejak kecil sudah begitu. Kata dokter kena syaraf dan kakinya bengkok. Sudah saya bawa ke dokter tapi dirawat sekedarnya saja," kata Solikhul.

Risma lalu mendapat laporan tentang seorang perempuan tua yang kurang mendapatkan perawatan. Dengan segera Risma meminta agar perempuan tua bernama Marsiyem itu dibawa ke Griya Werdha. Sebelumnya Risma sudah memberi Marsiyem sebuah kursi roda.

Kursi roda memang menjadi salah satu prioritas bantuan. Semua yang berusia lanjut dan susah berjalan atau orang dengan penyakit kaki, mendapat bantuan kursi roda.

Dalam kegiatan tersebut, Risma tak segan-segan menegur pelayanan yang sepi dari pemohon. Seperti pelayanan BPJS yang kosong melompong. "Lho, BPJS itu kok kosong. Kenapa," tanya Risma.

Setelah diberitahu jika persyaratan menjadi kendala utama, Risma mengatakan bahwa persyaratan seperti foto dan lain-lain bisa diurus belakangan. Risma malah menyuruh seorang anggota Linmas untuk mendata warga yang ingin ikut program BPJS.

"Syarat itu bisa nyusul nanti di kelurahan. Yang penting sekarang di data dulu," pungkas Risma.

(iwd/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.