.webp)
Peristiwa berawal Senin (24/11) saat Supari berobat ke RSUD dr Sayidiman Magetan. Ia mengeluhkan kakinya yang selalu kesemutan. Oleh petugas laboratorium diambil darahnya sebelah kanan dengan cara disuntik.
Selang dua jam kemudian petugas kembali mengambil darahnya di lengan kiri. Namun 5 menit usai diambil darahnya Supari merasa lengannya terasa bengkak dan sakit.
Saat pulang dari rumah sakit dengan naik motor, Supari semakin merasakan sakit pada lengannya. Bahkan sesampai di rumah kulit lengan Supari berubah gosong dan badan panas dingin.
"Tangan kiri saya membengkak dan kulit berubah gosong seperti ini. Anehnya, gosongnya ini nggak ke atas, tapi ke bawah," ujar Supari kepada wartawan di rumahnya, Kamis (27/11/2014).
Merasakan ada kelainan di lengannya, Selasa (25/11) Supari kembali ke rumah sakit menanyakan kondisi penyakitnya. Namun oleh pihak rumah sakit Supari hanya diberi resep dan salep. Sayangnya hingga hari ini lengan kiri Supari masih bengkak dan kulitnya masih gosong.
Direktur RSUD dr Sayidiman Magetan, Mahatma, menganggap bukan kesalahan petugas rumah sakit. Alasannya petugas melakukan tugasnya sesuai prosedur. Diduga bengkaknya lengan dan kulit gosong disebabkan pecahnya pembuluh darah. Pasalnya, setiap manusia pasti ada pembuluh darah yang tipis yang disebut aniorisma.
"Mungkin si pasien ini pembuluh darah yang tipis ada pada lengan kiri sehingga sekali disuntik langsung pecah pembuluh darahnya," jelas Mahatma, saat ditemui di rumah sakit.
Pihaknya, jelas dia, akan bertanggung jawab mengobati si pasien hingga sembuh. Akibat kejadian ini Supari akhirnya tak bisa melakukan aktivitasnya disebabkan lengan kirinya masih membengkak dan gosong.
(fat/fat)
