.webp)
Saat ditemukan tergeletak di tepi jalan, korban masih mengenakan jaket parasit dan bercelana jeans. Di kepalanya masih terpasang helm. Namun tidak ada sepeda motor di sekitar tewasnya korban. Dari dompet korban, polisi menemukan sebuah STNK sepeda motor Yamaha Vixion DK 2854 AG. Karena itu, muncul dugaan dibunuhnya korban bermotif perampokan.
Sementara dari saku korban polisi menemukan sebuah HP merek Samsung dan sejumlah uang. Tak jauh dari jasad korban, terdapat tas punggung berisi pakaian dan makanan ringan, yang juga milik korban.
"Belum tahu motifnya apa, masih diselidiki," kata Wakapolres Kompol Hendriya Lesmana, di depan ruang jenazah RSU Situbondo, Rabu (26/11/2014) dini hari.
Keterangan yang dihimpun detikcom menyebutkan, jasad Jemari ditemukan warga yang melintas di jalan Desa ke arah utara PG Wringinanom Kecamatan Panarukan, Selasa (25/11) malam. Jasad korban tergeletak di tempat gelap, dekat areal persawahan setempat. Polisi sempat kesulitan mengidentifikasi identitas korban sebenarnya.
Sebab, identitas korban di KTP dan SIM-nya tidak sama. Di SIM C, identitas korban bernama Mery Timotius asal Bali. Sementara sesuai KTP, korban bernama Jemari, warga Tegalsari Banyuwangi. Di dua kartu identitas itu, korban disebutkan terlahir di Blitar pada tahun 1970.
Identitas korban dipastikan sebagai Jemari, berdasarkan keterangan seorang wanita berinisial HN, yang diduga sebagai kekasih korban. Wanita asal Desa Gelung Kecamatan Panarukan itu, datang ke RSU Situbondo untuk mengecek jasad korban pembunuhan. Benar saja, wanita itu langsung histeris saat mengetahui korban tewas itu adalah Jemari.
"Korban dipastikan bernama Jemari, asal Tegalsari Banyuwangi. Korban di Bali karena bekerja di sebuah bengkel," ujar seorang polisi.
(fat/fat)
