Dua Pelaku Perampokan Spesialis Nasabah Bank Berhasil Diringkus

Dua Pelaku Perampokan Spesialis Nasabah Bank Berhasil Diringkus

- detikNews
Kamis, 20 Nov 2014 15:44 WIB
Dua spesialis perampok nasabah bank diringkus/Eko Sujarwo
Lamongan - Dua dari enam komplotan perampok spesialis nasabah bank di Lamongan berhasil diringkus. Mereka tertangkap saat petugas sedang berpatroli di mengantisipasi kenaikan BBM.

Informasi yang dihimpun detikcom menyebutkan, 2 dari 6 pelaku itu yakni Jaelani (50) dan Bambang (55), keduanya warga Rangkah, Kapas Lor, Tambaksari Surabaya.‎ Mereka tertangkap petugas saat petugas melakukan operasi di sejumlah bank dan mengenali pelaku dari rekaman CCTV beberapa waktu lalu.

Kapolres Lamongan, AKBP Solehan menuturkan, modus pelaku dengan mengikuti nasabah yang baru mengambil uang dalam jumlah besar di bank. Setelah itu, ada rekannya melakukan eksekusi di lapangan untuk merampok uang nasabah.

"Jika melawan maka komplotan ini tidak segan-segan untuk menghabisi nyawa korbannya," kata Solehan kepada wartawan di mapolres, Kamis (20/11/2014).

Solekan menyatakan, tertangkapnya pelaku ini saat petugas melakukan patroli mengantisipasi kenaikan harga BBM. Saat itu, lanjut Solehan, pihaknya memerintahkan anggotanya berpatroli, utamanya di sejumlah bank di Lamongan. Saat itu, ada dua orang anggota reskrim memergoki tersangka yang mengenal mereka karena pernah terekam CCTV saat perampokan nasabah bank menimpa guru di Lamongan.

Dalam pemeriksaan, terungkap jika komplotan ini merupakan spesialis nasabah bank dipimpin Heri Kebo yang sudah tewas disergap di Surabaya.

"Dari pengakuan yang tertangkap mereka telah melancarkan aksinya di 5 lokasi dengan total uang yang berhasil di rampok mencapai Rp 300 juta," jelasnya.

Kini, polisi tengah melakukan pengejaran terhadap 4 pelaku lain yang sudah diketahui keberadaannya. "Yang jelas 4 perampok yang namanya sudah dikantongi petugas," tandasnya.

Sementara salah satu pelaku, Jaelani mengakui semua aksinya. Jaelani mengaku dirinya hanya berperan sebagai penunjuk dari dalam bank. Untuk hasilnya, Jaelani menerima uang Rp 15 juta. "Uangnya untuk keluarga dan foya-foya," akunya.

Bulan Agustus lalu, seorang guru di Lamongan terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok perampok. Saat itu guru bernama Rifai dibacok di depan rumahnya Perumnas Made usai mengambil uang Rp 50 juta dari bank. Akibat kejadian ini, Rifai mengalami luka serius di bagian kepala dan kehilangan uang tunai Rp 50 juta yang adalah uang hasil penjualan mobilnya.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.