TKW Asal Situbondo Meninggal di Malaysia

TKW Asal Situbondo Meninggal di Malaysia

- detikNews
Rabu, 19 Nov 2014 18:13 WIB
Foto: Ghazali Dasuqi
Situbondo - Seorang TKW asal Situbondo meregang nyawa di Malaysia. Maani (45), konon meninggal di sebuah rumah sakit di Malaysia, lantaran sakit keras. Suasana histeris kerabatnya pun pecah, saat jenazah Maani tiba di rumah duka, di Dusun Curahlaci Desa/Kecamatan Banyuputih.

"Jenazahnya tadi pagi dikebumikan. Kakak saya sudah sekitar 5 tahun kerja jadi TKW di Malaysia. Empat bulan lalu, almarhumah sudah mengeluh sakit, tapi tetap bekerja karena jadi tulang punggung keluarga," kata Haidir, saudara korban, Rabu (19/11/2014).

Keterangan yang diperoleh detikcom menyebutkan, sejak bercerai dengan suaminya lima tahunan lalu, Maani bertolak menjadi TKW ke Malaysia. Dia nekat bekerja ke luar negeri, konon karena desakan ekonomi untuk menghidupi kedua anaknya.

Sejak berada di Malaysia, Maani sering mengabarkan mengalami sakit. Selain menderita gagal ginjal, Maani konon juga mengidap kangker rahim. Tahu begitu, keluarganya pun meminta agar Maani pulang ke Indonesia. Namun, permintaan itu tidak digubris.

Maani memilih bertahan dan bekerja di Malaysia. Bahkan, sejak empat bulanan lalu, penyakit Maani konon semakin parah. Namun, dia tetap saja bekerja. Puncaknya, Maani harus dilarikan ke Rumah Sakit Ampuan Rahima, di Selangor. Di rumah sakit ini, Maani didiagnosa mengidap penyakit jantung (Cardiac Arrest Secondary to Hyperkalemia).

Namun baru sehari dirawat, Maani menghembuskan nafas terakhirnya, pada hari Minggu (16/11) lalu. Atas permintaan keluarganya, jenazah Maani akhirnya dipulangkan ke Indonesia melalui penerbangan rute Kuala Lumpur-Jakarta-Surabaya. Sebelum dikebumikan, janazah Maani sempat dimintakan visum et repertum ke Puskesmas setempat, lantaran ada pendarahan dari bagian telinga dan hidungnya.

"Darah itu akibat perjalanan jauh. Apalagi ada penyakit ganas dalam tubuh almarhumah, sehingga memungkinkan terjadi pendarahan. Jadi bukan karena terjadinya kekerasan," papar dr Juni, dokter Puskesmas Banyuputih.

Haidar menambahkan, pihak keluarga menerima dengan ikhlas kepergian Maani. Dia optimis tidak ada bekas-bekas kekerasan di tubuh jenazah saudaranya itu. Apalagi, jenazah dimandikan sendiri oleh sejumlah saudaranya di Malaysia.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.