"Rezim Jokowi-JK," teriakan orator yang langsung disambut massa dengan teriakan "Rezim Neolib'. Aksi digelar di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Selasa (18/11/2014).
"Ini bukti nyata rezim Jokowi-JK neolib, rezim yg mengumbar ke asing. Dan tidak berpihak ke rakyat," ujarnya.
"Rakyat mana yang setuju kenaikan bbm. Tapi apa, mereka (pemerintah) telinganya tuli, matanya buta, dengan menutup kebohongan," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan orator lainnya. Ia menegaskan, kebijakan kenaikan BBM menunjukkan presiden terpilih Jokowi bukan mementingkan rakyat.
"Kebijakan menaikkan bukti nyata sistem ini sudah dikakangi negeri asing. Negeri ini masih dijajah negeri asing," cetusnya.
Untuk menunjukkan rasa cinta bangsa Indonesia agar tidak dijajah dan dirampok negeri asing, mereka mengajak untuk mengganti sistem demokrasi, sistem khilafah Rasyidah.
"Kita selamatkan dengan syariah Islam yang menyelematkan masyarakat," tandasnya.
Aksi puluhan massa HTI Jatim ini berlangsung damai dan mendapatkan penjagaan dari kepolisian.
Selain berorasi, mereka juga mengusung berbagai poster dan spanduk yang diantaranya bertuliskan, 'Kenaikan harga BBM bukti nyata rezim Jokowi antek asing. Ganti rezim, ganti sistem, tegakkan khilafah Rasyidah'. 'Naikkan BBM bukti nyata rezim Jokowi neolib', 'Harga BBM naik, rakyat sengsara, asing gembira'. (roi/fat)