Menurut seorang warga, Rusmin, apa yang dilakukan pemerintah setempat terhadap masyarakat Desa Teguhan sangat tidak bijak. Mereka telah mencabut hak ekonomi yang selama ini menjadi mata pencaharian selama bertahun-tahun, sosial dan budaya dari sekelompok warga dari akal sosial.
"Kami warga Gude menolak lokalisasi Gude ditutup begitu saja. Kami akan tetap mempertahankan," ujar Rusmin di sela-sela aksi, Senin (10/11/2014).
Sementara salah seorang PSK yang enggan menyebut nama mengaku tidak akan mau pindah dari Lokalisasi Gude. Dia beralasan sudah menjadi warga dan punya KTP sehingga punya hak untuk tinggal.
"Saya tinggal di rumah saya sendiri, kenapa kok disuruh pergi. Jadi saya tidak mau dan akan bertahan di situ," ujarnya.
Meski puluhan PSK sudah melakukan orasi menggunakan pengeras suara, namun Bupati Madiun Muhtarom, tidak juga mau menemui massa. Hingga akhirnya massa meninggalkan halaman Pemkab Madiun tanpa ada solusi.
(fat/fat)