Pertemuan digelar sekitar pukul 13.00-15.30 Wib, Senin (10/11/2014) di aula H Bachir Ahmad, gedung KH M Yusuf Hasyim. Ratusan kiai dan tokoh lintas agama se Jatim berkumpul di Ponpes Asuhan KH Solahudin Wahid ini.
Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan, pertemuan ini untuk mengajak kerjasama para ulama dan tokoh masyarakat di Jawa Timur untuk menangkal berkembangnya faham-faham radikal, seperti Islamic State of Iraq Syiria (ISIS).
"Guna menghilangkan keresahan masyarakat atas berkembangnya ideologi radikal ISIS di Jatim, saya meminta kepada para kiai dan tokoh masyarakat agar menolak berkembangnya faham ISIS, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak ikut mendukung ISIS, karena ISIS bertentangan dengan ajaran Islam," ucap Anas dalam sambutannya.
Anas menuturkan, pihaknya juga meminta kerjasama para kiai dan tokoh masyarakat agar memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk saling menghormati antar umat seagama (Islam). Dia mengancam akan menindak tegas setiap ormas Islam yang bertindak anarkis atas perbedaan keyakinan.
"Kepada seluruh kiai, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan semua lapisan masyarakat untuk menjaga kerukunan antar umat seagama. Jangan sampai bertindak anarkis terhadap kelompok dan faham tertentu yang berbeda dengan kita. Bila ada upaya-upaya pelanggaran hukum, maka kita lakukan tindakan penegakan hukum," tandasnya.
Sementara Ketua Pembina Majelis Perwusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I), KH Solahudin Wahid merespon baik inisiatif pihak kepolisian. Pengasuh Ponpes Tebu Ireng ini berharap bisa terjalin komunikasi yang baik antara ulama dengan polisi di setiap daerah.
"Kita tukar pikiran saja, kita bersama-sama mempunyai kewajiban menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat," ucap ulama yang akrab disapa Gus Solah ini.
(bdh/bdh)