"Laporan polisi (LP) nya banyak. Aksi terakhir mereka adalah di Tulungagung," kata Kapolrestabes Kombespol Setija Junianta kepada wartawan, Rabu (24/9/2014).
Di Tulungagung, mereka mencuri motor Yamaha Vixion bernopol AG 5180 PN. Motor itulah yang saat kejadian penembakan mati, hendak dibawa ke Madura untuk dijual. Namun saat itu motor tersebut dipasang plat nopol baru S 4883 ER.
Pada 2012, pelaku Fahris dan Farhat pernah diamankan Polrestabes Surabaya dalam kasus curanmor dengan 17 TKP. Dan sebelum tertangkap dan ditembak mati, komplotan ini setidaknya telah beraksi di 12 TKP.
TKP yang selalu diingat oleh polisi karena kesadisan kelompok itu adalah TKP MERR dan Banyu Urip. Pada Sabtu (19/7/2014) kelompok ini membacok Nurrizal Tsani (28) hingga tewas di MERR. Kelompok ini juga membuat kritis Arya Adwitiya (28) yang teluka terkena luka bacok.
Pada Jumat (10/1/2014), Ponco Hendra Yulianto tewas bersimbah darah akibat luka bacok di tubuhnya di Jalan Raya Banyu Urip. Ponco dibacok pelaku perampasan motor setelah berusaha mempertahankan motornya.
Tiga pelaku perampasan motor ditembak mati polisi. Mereka adalah Ubaidilah alias Farhat (26), M Rosul alias Fahris (28), dan Bledug (30), ketiganya adalah warga warga Dusun Batuporo Barat, Kedungdung, Sampang. Mereka ditembak mati di Jalan Ir Sukarno MERR karena melawan polisi saat hendak ditangkap.
(iwd/iwd)