Usai Tawuran, Anggota Satpol PP dan Linmas Surabaya Diberi Wejangan

Usai Tawuran, Anggota Satpol PP dan Linmas Surabaya Diberi Wejangan

- detikNews
Sabtu, 16 Agu 2014 14:38 WIB
Irvan dan Soemarno memberikan wejangan
Surabaya - Pasca bentrokan antara anggota Satpol PP dan Linmas Kota Surabaya, Kepala Satpol PP dan Kepala Bakesbang Linmas Kota Surabaya memberikan wejangan ke anggotanya.

Pemberian wejangan yang disampaikan langsung Kasatpol PP Irvan Widyanto dan Kepala Bakesbang Linmas Soemarno sebelum acara berjabat tangan atau salam-salaman anggota kedua institusi tersebut dilakukan, di halaman Balaikota Surabaya, Sabtu (16/8/2014) siang.

"Saya tidak mencari yang salah atau yang benar. Saya sebagai pimpinan institusi bertanggungjawab atas kejadian ini," kata Irvan.

Mantan Camat Rungkut ini menambahkan, dirinya membawa seluruh anggota Satpol PP yang berjumlah sekitar 400 untuk datang dan meminta maaf ke Kepala Bakesbang Linmas Soemarno beserta jajarannya.

"Saya tanya, apakah kalian ikhlas atau tidak untuk meminta maaf," tanya Irvan yang langsung disambut jawaban serentak dari anggota Satpol PP dengan kata ''Ikhlas''.

Ia menambahkan, hal yang sangat penting adalah Satpol PP dan Linmas adalah bagian dari keluarga besar Pemkot Surabaya.

"Kita harus berjanji pada diri kita masing-masing bahwa hal ini (bentrokan Satpol PP dan Linmas) tidak terulang lagi. Baik dengan Linmas maupun jajaran SKPD lainnya," ujarnya.

"Ke depan ada tugas penting yang perlu dilaksanakan yakni kesatuan dan persatuan. Dan kami berharap Pak Marno (Kepala Bakesbang Linmas) beserta jajarannya untuk melaksanakan tugas bersama-sama melayani masyarakat Kota Surabaya," terangnya.

Setelah Irvan menyampaikan wejangan, giliran Kepala Bakesbang Linmas Soemarno memberikan wejangan ke anggotanya maupun Satpol PP.

"Pertemuan ini menjadi tonggak. Dan Linmas tidak boleh melanggar norma. Ucapan dan tindak tanduk harus terkendali oleh pimpinan. Satpol PP juga. Kalau ditanamkan, saya yakin tidak ada gesekan," ujar Soemarno.

Ia mengingatkan bahwa, tidak ada keberhasilan dilakukan satu orang. Namun keberhasilan itu dilakukan oleh banyak instansi.

"Saya tidak pernah mengatakan bahwa keberhasilan itu hanya seseorang. Tapi selalu saya katakan harus dievaluasi," terangnya sambil menerangkan bahwa, tugas harus diniati sebagai ibadah.

"Setiap melaksanakan tugas dan perintah harus dimaknai bahwa itu amanah dan tanggungjawab dan dilaksanakan dengan ikhlas. Sebagai manusia harus bermanfaat untuk manusia. Kalau semua itu dicamkan, saya yakin hal-hal yang tidak diinginkan terhindarkan," tandasnya.

(roi/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.