Berikut Kronologi Terbakarnya Kapal Tanker Pertamina di Laut Jawa Tuban

Berikut Kronologi Terbakarnya Kapal Tanker Pertamina di Laut Jawa Tuban

- detikNews
Jumat, 24 Jan 2014 19:52 WIB
Foto: pembaca
Tuban - Kapal tanker pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) MT Providen milik Pertamina terbakar di perairan utara Laut Jawa, Kabupaten Tuban, Jumat (24/1/2014) siang. Berikut kronologi kebakaran kapal raksasa versi Pertamina.

Kapal bersandar di SPM (Single Point Mooring) Tuban untuk melakukan pengisian (Bancloading) BBM dari pipa ke tanker, sekitar pukul 12.00 WIB.

Sebelum melakukan pengisian BBM sempat dilakukan, tiba-tiba muncul percikan api yang langsung membesar. Tanpa terkendali api kemudian langsung membakar badan kapal berbendera Indonesia itu.

"Kapal dalam keadaan kosong dan masih melakukan persiapan-persiapan untuk bakcloading saat kebakaran terjadi," Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region V, Heppy Wulansari.

"Rencana Tanker tersebut akan mengirim BBM ke Terminal BBM Kupang untuk memenuhi BBM di wilayah Nusa Tenggara Timur sebesar 5.500 KL Premium dan 9.500 KL Solar," lanjut Heppy.

Warga sekitar mengetahui peristiwa ini sekitar pukul 12.30 WIB, usai menjalankan sholat Jumat. Mereka sempat terkejut melihat asap pekat menyelimuti langit sepanjang pantai Tanjung Awar-Awar Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban.

"Setelah sholat Jumat tadi saya tahu sudah terlihat asap hitam," kata seorang warga Desa Tasikharjo, Murdiyono (53), saat ditemui detikcom di lokasi kejadian.

Awalnya warga mengira itu bukan kebakaran kapal tangker. Mereka mengira petugas TBBMT atau PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) sedang melakukan simulasi latihan penyelamatan.

"Saya kira latihan safety, biasanya memang ada latihan seperti itu," sambungnya.

Begitu terjadi kebakaran, Pertamina segera mengirimkan tug boat ke lokasi tanker untuk evakuasi Anak Buah Kapal (ABK) tanker dan memadamkan api. Kebakaran akhirnya dapat dipadamkan oleh Tim Pertamina 2,5 jam kemudian, tepatnya pukul 14.30 WIB.

Dalam peristiwa itu 3 Anak Buah Kapal (ABK) mengalami luka-luka, sedang 22 lainnya selamat. Namun beredar kabar seorang ABK masih dalam pencarian. Korban diduga hilang saat proses evakuasi dan pemadaman kapal.

"Satu belum ketemu tapi buka ABK, melainkan nelayan yang bisa membantu memasang pipa pengisian bahan bakar di tengah laut," ungkap mantan Kapolres Kota Madiun itu.

Akibat peristiwa itu, pasokan BBM ke wilayah Kupang Nusa Tenggara Timur sempat terganggu. Sehingga pasokan BBM harus dialihkan ke Terminal bahan Bakar Minyak (TBBM) Maumere, NTT dan Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Pasokan BBM jenis solar sebesar 8.800 kiloliter dialihkan ke Tanker Bangunrejo dari Maumere, NTT dan MT Patriot dari Kotabaru, Kalimantan Selatan, masing-masing 1.300 kiloliter dan 7.500 kiloliter.


(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.