Biden Sebut Trump Bodoh Tak Pakai Masker, Inggris Revisi Kematian Corona

International Updates

Biden Sebut Trump Bodoh Tak Pakai Masker, Inggris Revisi Kematian Corona

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 27 Mei 2020 18:20 WIB
Wapres era Presiden Obama, Joe Biden Dipastikan Tantang Trump di Pemilu AS


Wapres AS periode 2009-2017 Joe Biden dipastikan menjadi penantang presiden 
petahana Donald Trump.  Kepastian ini diperoleh setelah pesaing utama di konvensi 
Partai Demokrat, Bernie Sanders menghentikan kampanye, Rabu (8/4) atau Kamis
 (9/4) waktu Indonesia.
Foto: AP Foto
Jakarta -

Jumlah kematian "yang terkait" virus Corona di Inggris kini telah meningkat menjadi 46.000, jauh lebih tinggi dari 36.914 kematian yang secara resmi dilaporkan. Data ini merupakan hasil pembaruan statistik yang dirilis pada Selasa (26/5/2020).

Seperti dilansir AFP, Selasa (26/5/2020) jumlah korban meninggal dunia harian yang dirilis di Inggris hanya mencakup kematian yang telah dinyatakan positif Corona.

Tetapi Kantor Statistik Nasional (ONS) melakukan studi terpisah guna menghitung semua kematian di mana COVID-19 diduga atau disebutkan pada sertifikat kematian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (27/5/2020):

ADVERTISEMENT

- Biden Sebut Trump Bodoh karena Tak Pakai Masker Saat Pandemi Corona

Kandidat calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, menegur Presiden AS Donald Trump karena tidak memakai masker saat menghadiri serangkaian acara publik. Biden menyebut Trump 'bodoh sekali' dan menyatakan kepemimpinannya telah 'mengorbankan nyawa rakyat'.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/5/2020), Biden yang berpotensi menjadi rival utama Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) November mendatang, melontarkan komentar ini setelah Trump me-retweet postingan yang dianggap menghina Biden yang memakai masker saat menghadiri acara Memorial Day beberapa waktu lalu.

Postingan yang di-retweet Trump itu disertai komentar yang berbunyi: "Ini mungkin membantu menjelaskan mengapa Trump tidak suka memakai masker di depan umum."

- Soal RUU Keamanan Hong Kong, Trump Tidak Senang dan Ancam Lakukan Sesuatu

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan bahwa Hong Kong bisa kehilangan status sebagai pusat finansial global, jika rancangan undang-undang (RUU) keamanan China yang mengekang Hong Kong diloloskan. Trump menyatakan AS akan memberikan respons 'sangat menarik' beberapa hari ini.

Seperti dilansir AFP, Rabu (27/5/2020), RUU keamanan China itu akan melarang pemisahan diri, subversi (upaya menjatuhkan kekuasaan), terorisme dan intervensi asing. RUU ini diajukan otoritas China setelah berlangsungnya unjuk rasa pro-demokrasi selama tujuh bulan di Hong Kong, tahun lalu.

Pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, menegaskan bahwa kebebasan mendasar akan tetap ada.

"Tapi sulit untuk melihat Hong Kong tetap menjadi pusat finansial jika China mengambil alih," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, dalam press briefing sembari menyatakan bahwa peringatan ini datang langsung dari Trump.

- Maskapai Penerbangan Arab Saudi Beroperasi Kembali 31 Mei

Perusahaan maskapai penerbangan Arab Saudi sedang bersiap untuk membuka kembali sejumlah penerbangan domestik mulai 31 Mei. Hal ini dilakukan usai kerajaan Saudi mulai melonggarkan pembatasan untuk mencegah penularan virus Corona.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/5/2020) sebanyak 60 penerbangan akan dimulai kembali setiap hari pada tahap pertama pada Minggu (31/5). Kantor berita Arab Saudi melaporkan bahwa larangan melakukan perjalanan domestik, mengadakan salat di masjid-masjid, dan kehadiran di tempat kerja baik di sektor pemerintah maupun swasta akan dicabut mulai 31 Mei.

Sebelumnya, Arab Saudi menyatakan akan mengakhiri jam malam yang diberlakukan secara nasional untuk membatasi penyebaran virus Corona (COVID-19). Jam malam akan diakhiri mulai 21 Juni mendatang untuk seluruh wilayah Saudi, kecuali kota suci Mekah.

- Inggris Revisi Data Corona, Angka Kematian Bertambah Jadi 46 Ribu

Jumlah kematian "yang terkait" virus Corona di Inggris kini telah meningkat menjadi 46.000, jauh lebih tinggi dari 36.914 kematian yang secara resmi dilaporkan. Data ini merupakan hasil pembaruan statistik yang dirilis pada Selasa (26/5/2020).

Seperti dilansir AFP, Selasa (26/5/2020) jumlah korban meninggal dunia harian yang dirilis di Inggris hanya mencakup kematian yang telah dinyatakan positif Corona.

Tetapi Kantor Statistik Nasional (ONS) melakukan studi terpisah guna menghitung semua kematian di mana COVID-19 diduga atau disebutkan pada sertifikat kematian.

- New Normal di Taman Hiburan Jepang: Naik Rollercoaster Dilarang Teriak!

Taman hiburan di Jepang secara bertahap dibuka kembali. Namun, mereka diminta beradaptasi dengan era new normal atau normal baru dalam menghadapi wabah Corona.

Seperti dilansir AFP, Rabu (27/5/2020) sekelompok operator wahana taman bermain telah merilis pedoman bersama tentang cara beroperasi dengan aman di bawah ancaman virus Corona.

Di antara rekomendasinya, para pengguna wahana akan diminta untuk mengenakan masker setiap saat dan "menahan diri untuk tidak berteriak keras" di rollercoaster dan wahana lainnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads