Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa dirinya tidak yakin pemilu AS pada bulan November mendatang akan berlangsung damai.
Dia pun menyinggung komentar-komentar yang menghasut dari calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, yang masih menolak kekalahannya pada tahun 2020.
Hal ini disampaikan Biden seiring anggota-anggota parlemen dan analis menyuarakan kekhawatiran atas bahasa kampanye yang semakin agresif menjelang pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Trump telah menuduh adanya kecurangan yang meluas setelah kekalahannya dari Biden, dan perusuh pro-Trump yang marah dengan klaim palsunya itu telah menyerbu Gedung Capitol AS.
"Saya yakin ini akan berlangsung bebas dan adil. Saya tidak tahu apakah ini akan berlangsung damai," kata Biden kepada wartawan saat ia membahas pemilu, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (5/10/2024).
"Hal-hal yang telah dikatakan Trump dan hal-hal yang ia katakan terakhir kali ketika ia tidak menyukai hasil pemilu, sangat berbahaya," ujar Biden.
Trump dimakzulkan pada tahun 2021 karena menghasut pemberontakan setelah ratusan pendukungnya memukuli polisi saat mereka memecahkan jendela di Capitol dan mendobrak pintu.
Trump berkampanye pada hari Jumat (4/10) waktu setempat di North Carolina, di mana dia mengulangi klaimnya tentang kecurangan pemilu tahun 2020: "Kita harus terpilih, tetapi ingat ini, mereka curang sekali," katanya.
Trump, 78 tahun, telah didakwa oleh jaksa penuntut negara bagian dengan tuduhan pemerasan, dalam kasus yang ditunda dan diperkirakan akan dimulai lagi setelah pemilihan presiden mendatang. Ia menyangkal melakukan kesalahan.
Simak Video: Polling Terkini Pilpres AS: Trump 41%, Kamala 44%