Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan bahwa Hong Kong bisa kehilangan status sebagai pusat finansial global, jika rancangan undang-undang (RUU) keamanan China yang mengekang Hong Kong diloloskan. Trump menyatakan AS akan memberikan respons 'sangat menarik' beberapa hari ini.
Seperti dilansir AFP, Rabu (27/5/2020), RUU keamanan China itu akan melarang pemisahan diri, subversi (upaya menjatuhkan kekuasaan), terorisme dan intervensi asing. RUU ini diajukan otoritas China setelah berlangsungnya unjuk rasa pro-demokrasi selama tujuh bulan di Hong Kong, tahun lalu.
Pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, menegaskan bahwa kebebasan mendasar akan tetap ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi sulit untuk melihat Hong Kong tetap menjadi pusat finansial jika China mengambil alih," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, dalam press briefing sembari menyatakan bahwa peringatan ini datang langsung dari Trump.
"Dia (Trump) merasa tidak senang dengan upaya-upaya China," imbuh McEnany.
Trump sendiri saat ditanya oleh wartawan apakah dirinya mempertimbangkan sanksi untuk China, dia menjawab bahwa dirinya akan melakukan sesuatu yang 'Anda akan dapati sangat menarik'.
"Itu adalah sesuatu yang akan Anda dengar selanjutnya, sebelum akhir pekan. Sangat kuat, saya rasa," ucapnya tanpa memberikan penjelasan.
Isi dari RUU keamanan itu belum diungkapkan oleh parlemen China yang mengkajinya sejak pekan lalu. Diperkirakan RUU itu akan disetujui pada Kamis (28/5) waktu setempat dan para pengamat memperkirakan RUU ini akan diberlakukan mulai musim panas.
China Kekang Hong Kong, AS Siapkan Respon: