Soal RUU Keamanan Hong Kong, Trump Tidak Senang dan Ancam Lakukan Sesuatu

Soal RUU Keamanan Hong Kong, Trump Tidak Senang dan Ancam Lakukan Sesuatu

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 27 Mei 2020 11:34 WIB
Para pengunjuk rasa di Hong Kong pemrotes RUU Keamanan yang diusulkan China kembali berdemo. Aksi demonstrasi ini kembali ricuh.
RUU keamanan China diajukan setelah tahun lalu digelar unjuk rasa pro-demokrasi dan yang menentang China selama berbulan-bulan di Hong Kong (AP Photo)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan bahwa Hong Kong bisa kehilangan status sebagai pusat finansial global, jika rancangan undang-undang (RUU) keamanan China yang mengekang Hong Kong diloloskan. Trump menyatakan AS akan memberikan respons 'sangat menarik' beberapa hari ini.

Seperti dilansir AFP, Rabu (27/5/2020), RUU keamanan China itu akan melarang pemisahan diri, subversi (upaya menjatuhkan kekuasaan), terorisme dan intervensi asing. RUU ini diajukan otoritas China setelah berlangsungnya unjuk rasa pro-demokrasi selama tujuh bulan di Hong Kong, tahun lalu.

Pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, menegaskan bahwa kebebasan mendasar akan tetap ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi sulit untuk melihat Hong Kong tetap menjadi pusat finansial jika China mengambil alih," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, dalam press briefing sembari menyatakan bahwa peringatan ini datang langsung dari Trump.

"Dia (Trump) merasa tidak senang dengan upaya-upaya China," imbuh McEnany.

ADVERTISEMENT

Trump sendiri saat ditanya oleh wartawan apakah dirinya mempertimbangkan sanksi untuk China, dia menjawab bahwa dirinya akan melakukan sesuatu yang 'Anda akan dapati sangat menarik'.

"Itu adalah sesuatu yang akan Anda dengar selanjutnya, sebelum akhir pekan. Sangat kuat, saya rasa," ucapnya tanpa memberikan penjelasan.

Isi dari RUU keamanan itu belum diungkapkan oleh parlemen China yang mengkajinya sejak pekan lalu. Diperkirakan RUU itu akan disetujui pada Kamis (28/5) waktu setempat dan para pengamat memperkirakan RUU ini akan diberlakukan mulai musim panas.

China Kekang Hong Kong, AS Siapkan Respon:

Namun salah satu poin yang memicu kekhawatiran adalah ketentuan yang memungkinkan agen keamanan China untuk beroperasi di Hong Kong. Hal ini dikhawatirkan bisa memicu bentrokan dengan pihak-pihak yang menyuarakan perlawanan terhadap China.

Para pengkritik mengkhawatirkan RUU itu akan membungkam kebebasan yang selama ini diperjuangkan di Hong Kong. Kebebasan ini menjadi salah satu hal krusial yang menjadikan Hong Kong sebagai pusat finansial global yang sejajar dengan New York dan London.

Dalam argumennya, Lam menyatakan bahwa RUU ini 'hanya menargetkan segelintir pelanggar hukum'. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal tindakan dan opini seperti apa yang dianggap melanggar hukum. Lam menyebut kekhawatiran soal tergerusnya kebebasan di Hong Kong akibat RUU ini sebagai 'tidak berdasar'.

"Kebebasan Hong Kong akan dipertahankan dan semangat Hong Kong dan nilai inti dalam hal aturan hukum, kebebasan peradilan, bermacam hak dan kebebasan yang dinikmati warga, akan terus ada," tegas Lam kepada wartawan.

"RUU ini hanya menargetkan segelintir pelanggar hukum... itu melindungi sebagian besar penduduk yang mematuhi hukum dan mencintai perdamaian," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads