Duterte Sebut Jika ISIS Masuk Filipina, Lupakan HAM

Duterte Sebut Jika ISIS Masuk Filipina, Lupakan HAM

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 14 Nov 2016 18:34 WIB
Rodrigo Duterte (REUTERS/Lean Daval Jr)
Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan kemungkinan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang kabur dari Irak dan Suriah bisa masuk ke wilayahnya. Jika itu terjadi, Duterte menegaskan dirinya akan menanggalkan kewajiban HAM demi menjaga keselamatan rakyatnya.

Dituturkan Duterte, seperti dilansir Reuters, Senin (14/11/2016), bahwa Provinsi Mindanao di selatan Filipina sudah menjadi tempat bertumbuhnya kelompok pemberontak dan juga bandit. Duterte khawatir jika bayangan terorisme dan aliran militan ISIS bisa memanfaatkan situasi di Mindanao.

"Begitu teroris dari Timur Tengah kekurangan lahan, area real estate yang menjadi tempat mereka tidur ... mereka akan berkelana ke tempat-tempat lain dan mereka akan datang ke sini dan kita harus bersiap menghadapi itu," ucap Duterte dalam pidatonya di hadapan lembaga penegak hukum setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Ucapkan Selamat pada Trump, Duterte: Kita Berdua Sama-sama Suka Memaki

"Ingatlah, orang-orang ini, mereka tidak tahu sedikitpun soal apa itu HAM, percaya saya. Saya tidak akan membiarkan rakyat saya dibantai demi HAM, itu omong kosong," imbuhnya.

Isu HAM memang menjadi subjek sensitif bagi Duterte. Hampir setiap hari Duterte meluapkan kekesalan pada para aktivis HAM dan juga pemerintah negara-negara Barat yang berkali-kali menunjukkan kekhawatiran soal kebijakannya memerangi narkoba dan tindak kriminal yang menewaskan banyak orang.

Duterte yang berasal dari Mindanao dan pernah menjabat Wali Kota Davao selama 22 tahun ini menyebut, ada pemberontakan yang kuat di Mindanao. Dia juga menyinggung soal pemberontak Abu Sayyaf yang melakukan penyanderaan hampir setiap hari.

Baca juga: Filipina Izinkan Malaysia dan Indonesia Buru Abu Sayyaf

Hingga kini, Abu Sayyaf diyakini masih menyandera 21 orang yang sebagian besar merupakan warga negara asing. Meskipun operasi militer besar-besaran tengah digelar untuk memberantas Abu Sayyaf, aktivitas pembajakan kapal dan penculikan terus berlanjut.

Duterte menambahkan, Filipina, Indonesia dan Malaysia bekerja sama dengan erat untuk menjauhkan kelompok ekstremis asing dari wilayah masing-masing.

(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads