Duterte yang dikenal kontroversial dan beberapa waktu lalu dijuluki 'Trump dari Timur' berulang kali melontarkan komentar keras terhadap AS, yang sebenarnya sekutu dekat Filipina. Duterte bahkan pernah mengancam akan memutus kemitraan pertahanan dan mengakhiri latihan militer gabungan.
Namun dengan Trump yang juga dikenal kontroversial, Duterte melihat kesamaan sifat. "Kami berdua sama-sama suka memaki. Bahkan untuk urusan sepele, kami memaki," sebut Duterte dalam pidatonya di hadapan komunitas warga Filipina dalam kunjungannya ke Malaysia, seperti dilansir Reuters, Kamis (10/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Siapa yang Pilih Donald Trump sebagai Presiden AS?
Duterte memenangi pemilu di Filipina pada Mei lalu dengan selisih besar dibandingkan kandidat lain. Sosok Duterte sering disamakan dengan Trump, sebagai kandidat alternatif yang berasal dari luar dunia politik.
Duterte berkampanye melawan elite politik dan berhasil meraup kepercayaan rakyat Filipina yang berasal dari kelas menengah ke bawah, dengan janjinya memperbaiki hal yang disebutnya sebagai 'negara yang pecah'.
Bulan lalu, Trump menuturkan kepada Reuters bahwa Filipina memiliki lokasi strategis yang penting. Namun terhadap komentar keras Duterte soal mengusir tentara-tentara AS di Filipina, disebut Trump sebagai 'sikap tidak menghormati' AS.
Secara terpisah, Duta Besar Filipina untuk PBB Teddy Locsin Jr menyebut ada beberapa keterkaitan paralel antara Trump dengan Duterte. "Saya ingat Trump di tengah-tengah sebuah pernyataannya, dia mengatakan 'Saya tidak akan berbicara seperti ini lagi setelah saya menjadi presiden'. Saya ingat ada seseorang yang juga pernah mengatakan hal yang sama," ucapnya.
Baca juga: Pernah Mengkritik, Pangeran Alwaleed Ucapkan Selamat pada Donald Trump
(nvc/ita)