"Selama ini jalur pembangunan hanya fokus di utara, sementara jalur lain di Selatan termasuk di Bengkulu diabaikan, untuk menghidupkan perekonomian bagian selatan Sumatera kita mencanangkan kawasan pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus," ungkap Rohidin kepada Tim Ekspedisi dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) pada Sabtu (29/9/2018).
Rohidin menyebut, nantinya KEK di Pelabuhan Pulau Baai akan menghubungkan distribusi laut antara Teluk Bayur, Belawan, Tanjung Priuk dan sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, di Kawasan Ekonomi Khusus Pulau Baai akan juga dibangun industri terpadu untuk mengolah sumber daya alam di Sumatera bagian selatan khususnya di Bengkulu, agar nilai jual meningkat dan alur distribusi lebih pendek.
Sugeng Darojati Kabid Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu saat ditemui Tim Ekspedisi menyebut selama ini distribusi dari dan ke Bengkulu cenderung lambat.
"Misal potensi Batubara dan CPO dari Bengkulu seharunya cepat diangkut, juga distribusi logistik juga lambat, sehingga KEK ini mendesak diperlukan," jelas Sugeng.
Selain mengusulkan KEK, guna menghindari ketimpangan pembangunan di Sumatera, Rohidin Mersyah mengusulkan jalur tol agar tidak melintang vertikal keatas tapi horizontal dipecah ke beberapa bagian.
"Kalau pembangunan tol lintas Sumatera hanya dibangun vertikal satu jalur di bagian utara, ini akan mengulangi kesalahan pembangunan di pulau Jawa, nah untuk Sumatera tidak bisa gunakan pola yang sama, tol lintas Sumatera harus horizontal dipecah ke beberapa jalur agar pembangunan merata," jelas mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan ini.
Selain dari aspek industri, kawasan Pulau Baai juga didorong menjadi KEK di aspek pariwisata. Hal itu diusulkan oleh Menteri Pariwisara Arief Yahya mengingat Bengkulu memiliki potensi wisata pantai yang besar.
Artikel selengkapnya tentang Ekspedisi APPSI 34 Gubernur bisa dilihat di sini. (ega/mul)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini