Kerabat dan Kolega Minta Isu-isu Seputar Meninggalnya Ketua KPU Disudahi!

Kerabat dan Kolega Minta Isu-isu Seputar Meninggalnya Ketua KPU Disudahi!

Wisnu Prasetyo, - detikNews
Minggu, 10 Jul 2016 08:41 WIB
Foto: Bagus Prihantoro/detikcom (Hadar Nafis Gumay)
Jakarta - Hadar Nafis Gumay, komisioner KPU sekaligus kerabat mengklarifikasi kabar sumir soal penyebab meninggalnya Ketua KPU Husni Kamil Manik yang dinilai beberapa pihak tidak wajar. Bahkan ada yang tega mengaitkan meninggalnya Husni dengan dugaan diracun.

"Saya kira tidak melihat ada yang aneh, kami dengan pihak keluarga telah berkomunikasi denga pihak rumah sakit. Mereka telah menjelaskan secara detil mengapa Pak Husni meninggal dunia, Saya kira kabar itu tidak betul," jelas Hadar saat dihubungi detikcom, Minggu (10/7/2016) pagi.

Hadar menambahkan, jika ada pihak yang menganalisis seperti itu tidak lebih dari hanya sekadar berspekulasi apalagi dikaitkan dengan dugaan hasil pemilu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sama sekali tidak benar, hasil pemilu dimana kecurangannya? Kami bekerja sebagai profesional, transparan dan sangat terbuka, Jadi kenapa kemudian ada Ketua KPU kemudian meninggal dikaitkan kesana? Ini kan tidak tepat dan dangkal," tuturnya.

"Dugaan kecurangan dari pihak yang tidak puas, analisis sangat dangkal bahwa dengan melihat saja itu orang langsung melihat dia keracunan," imbuhnya.

Hadar berujar, pihak rumah sakit telah menjelaskan bahwa meninggalnya Husni karena komplikasi beberapa penyakit. Tidak hanya diabetes, ada infeksi yang sifatnya sistemik. "Memang yang bersangkutan ada kondisi gula darah sangat tinggi. Hal itu membuat daya tubuh sangat lemah mebuat organ utama tidak berfungsi," kata Hadar.

Di akhir Hadar berharap, tidak ada lagi pihak-pihak yang mengusik ketenangan Husni Kamil Manik yang sudah di pangkuan Illahi.

"kami juga sudah bicara dengan keluarga dan pihak rumah sakit. Nanti dalam waktu dekat juga akan diadakan rilis dari RSPP," tutup dia. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads