"Sama sekali ini nggak. Ini gerakan moral. Saya bisa menunjukkan gambar beberapa tahun lalu saat saya antusias dengan Pak Jokowi itu. Namanya relawan kan nggak salah memakai atribut. Pakai seragam ormas partai," jelas Richard saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (23/6/2016).
"PDIP ada simpatisan, ada kader. Semua orang punya seragam kalau suka dengan Bung Karno pasti punya," jawab dia lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pribadi simpatisan, bukan kader," imbuh dia.
![]() |
Dia lalu menuturkan, soal ormas Pospera. Dahulu, dia pernah menjadi relawan dalam program kartu keluarga sejahtera (KKS).
"Dari situ saya ketemu teman saya yang namanya Eko. Katanya, 'bang kita ada mainan baru'. Kata saya mainan apa itu? Eko bilang ngapain ikut Kemensos yang nggak ada uangnya, orang ngerjain mainan Teman Ahok ada uangnya. Saya tanya gimana caranya? Namanya Teman Ahok itu menjalankan sejuta KTP. Gimana kalau kita buat warga yang mau beli formulir KKS kita salin bersama formulir Teman Ahok," ujar Richard mengungkapkan awal mula bergabung.
Dia mengaku kemudian akhirnya bergabung dengan Teman Ahok karena mendapat laptop, printer, dan uang gaji Rp 2,5 juta.
"Kalau dapat KTP segini dibayar segini, kalau dapat berapa lagi dapat bonus lagi, udah kayak MLM. Teman Ahok kan katanya transparan, saya baru tahu relawan itu dibayar. Kalau bisa merekrut KTP sebanyak-banyaknya nggak perlu cari KTP lagi nanti jadi koordinator," tutur dia. (ear/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini