Notifikasi untuk Anda

Belum ada notifikasi baru.

Lihat Semua Notifikasi
Daftar/Masuk
Notifikasi untuk Anda

Belum ada notifikasi baru.

Lihat Semua Notifikasi
Daftar/Masuk

SPOTLIGHT

Permintaan Maaf Setelah Aksi Brutal Gio

Giorgio meminta maaf dan berharap bisa berdamai setelah tindakan brutalnya menabrak serta merusak mobil Brio korban.

Ilustrasi : Edi Wahyono

Rabu, 15 Februari 2023

Giorgio Ramadhan, laki-laki pengendara Fortuner 24 tahun, mendatangi Polres Jakarta Selatan pada Minggu, 12 Januari 2023, sore. Dengan rasa bersalah, Gio, sapaannya, menghadap Satuan Reserse Kriminal Polres Jaksel.


"Pada saat Gio datang ke Polres itu tanpa ada panggilan. Itu iktikad baik dia sendiri," kata kuasa hukum Gio, Arif Fadhillah, kepada reporter detikX kemarin.


Gio adalah pengemudi Fortuner brutal yang menabrak pengendara Brio secara sengaja di Senopati, Jaksel, Minggu dini hari. Selain menabrak, Gio mengancam dan mengeluarkan senjata. Kejadian tersebut terekam dan viral di media sosial.


Gio meminta polisi memediasi kasus tersebut di Polres Jaksel. Sebelumnya, pengendara Brio, Ari Widianto, membuat laporan kasus itu ke Polres Jaksel. Ari melapor beberapa saat setelah kejadian.


Kepada penyidik, Gio meminta dipertemukan dengan Ari. Kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan saat itu. Ketika dipertemukan, Gio pun meminta maaf kepada Ari atas perbuatannya. “Gio langsung minta maaf,” kata Arif.


Sebenarnya kasus tersebut bisa langsung selesai jika keduanya berdamai dan Ari mencabut laporannya. Namun Ari enggan memaafkan. Ari meminta penyidik terus melanjutkan proses hukum.


"Mungkin kondisi korban masih trauma pada saat itu," lanjut Arif.



Walhasil, penyidik kemudian memeriksa Gio sebagai saksi setelah mediasi gagal mencapai perdamaian. Polisi melanjutkan kasus tersebut ke tahap penyidikan pada malam harinya. Gio ditetapkan sebagai tersangka keesokan harinya. 


Brutalitas Gio kepada Ari terjadi di kawasan Office 8 Senopati, Jaksel. Kala itu, Minggu dini hari, Gio mengemudikan mobil dengan melawan arah. Dia kemudian berhadapan dengan mobil Brio warna kuning yang dikendarai Ari. Ari memberikan lampu dim atau lampu tembak beberapa kali ke arah Gio karena takut bertabrakan. Setelah itu, mobil mereka berserempetan.

Seorang polisi sedang menunjukkan mobil Pajero yang dikendarai Giorgio Ramadhan, Senin (13/2/2023).
Foto : Dok. Istimewa


Ari kemudian memaki Gio. Karena tidak terima dimaki, Gio memutar mobilnya dan mengejar Ari.


Setelah berhasil mengejar, Gio kemudian turun dari mobilnya sambil membawa senjata laras panjang mainan terbuat dari plastik dan menodongkannya ke arah mobil Ari sambil menggedor jendela sebelah kiri. Gio juga merusak kaca depan mobil menggunakan pedang.


"Pengendara Fortuner dengan nomor polisi B-2276-SJD mengejar mobil Ari. Dia turun membawa soft gundan menggedor pintu mobil dari luar," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko.


Tak sampai di situ, Gio lalu kembali ke dalam mobilnya dan menabrak Ari, yang masih berada di dalam mobil, sebelum akhirnya melarikan diri. Kejadian ini membuat orang-orang di sekitar bereaksi menghampiri mereka. Beberapa ada yang merekamnya, dan videonya viral di media sosial. Atas perbuatan Gio itu, polisi menjeratnya dengan Pasal 406 dan Pasal 335 ayat 1 KUHP.


Perbuatan Gio sempat dikaitkan dengan penyalahgunaan minuman keras dan narkoba. Namun hal tersebut tidak terbukti. Kuasa hukum Gio, Arif Fadhillah, memastikan kabar tersebut tidak benar karena kliennya telah menjalani berbagai pemeriksaan kepolisian.


Menurut Arif, emosi Gio terhadap Ari dipicu oleh rasa traumanya. Arif mengklaim Gio kerap menjadi korban tabrak lari. Karena itu, ketika mobilnya berserempetan dengan mobil Ari, Gio ingin memastikan pertanggungjawaban Ari.


“Di pemeriksaan, dia menyatakan dia trauma. Beberapa kali kejadian di jalan, mobilnya sering disenggol dan ditabrak, tapi pelakunya kabur. Jadi dia trauma,” kata Ari. “Nah, pada saat hari Minggu itu, Gio terpancing emosinya dan jadilah seperti itu. Intinya, Gio mau meminta tanggung jawab sebenarnya.”

Giorgio Ramadhan, sopir mobil Fortuner tersangka kasus perusakan mobil Brio di Jaksel yang sedang membacakan permohonan maafnya, Senin (13/2/2023). 
Foto : Ilham Oktafian/detikcom


Aksi brutal Gio juga membuat profilnya dicari tahu banyak orang. Dalam catatan Pangkalan Data Dikti, Gio merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang pernah menempuh program double degree. Karena kasus hukumnya, dia bahkan dikaitkan dengan hal-hal yang tidak berhubungan dengan perbuatannya. 


Gio disebut sebagai simpatisan Rusia dan menjadi musuh Ukraina, negara yang sedang berkonflik dengan Rusia. Bahkan Dubes Ukraina untuk RI Vasyl Hamianin kepada detikcom mengatakan, secara ilegal, Giorgio pernah masuk wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.


Kuasa hukum Arif enggan mengomentari hal tersebut. Namun, dia membenarkan, kliennya pernah mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri. Studinya di luar negeri juga membuat dia tergabung dengan tim anggar. Dari situlah Gio mendapatkan samurai untuk anggar, yang digunakannya untuk mengancam Ari.



“Gio pernah studi di luar negeri. Dia mengikuti tim anggar di luar negeri. Jadi pedang itu didapat dari situ,” kata Arif. 


Ke depannya, Arif memastikan Gio akan mengikuti proses hukum terlebih dahulu. Yang jelas, Gio sudah meminta maaf secara langsung kepada Ari. “Tinggal nunggu respons pihak pelapor seperti apa,” katanya.



Sementara itu, Ari melalui tim kuasa hukumnya belum bersedia berkomentar lebih lanjut mengenai kasus ini. Ari memilih beristirahat secara fisik dan psikis terlebih dahulu setelah mengalami aksi brutal Gio dan rangkaian pemeriksaan polisi.



Mengenai keterkaitan Gio dengan Rusia dan Ukraina, Polres Jaksel tidak mendalami hal tersebut. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan polisi saat ini berfokus memproses perbuatan hukum Gio, yaitu perusakan terhadap barang dan perbuatan pengancaman kekerasan. "Sejauh ini kami fokus pada penerapan pasal yang kami temukan, peristiwa yang terjadi, pasal perusakan, dan ancaman perusakan terhadap orang," kata Ade Ary.

Barang bukti yang digunakan Giorgio Ramadhan untuk merusak mobil korban, Senin (13/2/2023).
Foto : Ilham Oktafian/detikcom


Kasus ini sebelumnya menjadi sorotan banyak pihak. Bukan hanya para pengguna media sosial, tetapi juga para pejabat, antara lain Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.


Dasco menyoroti penggunaan senjata yang digunakan Gio, pengendara Fortuner, terhadap Ari pengendara Brio. Dia mencurigai adanya penyalahgunaan senjata api.


"Kita ada peraturan tentang membawa senjata tajam maupun senjata yang mirip dikategorikan dengan senjata api, sehingga saya pikir pihak berwajib perlu menelusuri hal ini supaya tidak terjadi lagi dan kemudian terjadi terhadap orang lain dan kemudian yang menyalahgunakan senjata-senjata yang seharusnya diatur," kata dia.


Sedangkan Mahfud Md memandang, kasus tersebut seperti skenario pada film-film bertema gangster jika melihat dari cuplikan video yang viral di media sosial. "Pak Polisi, ini, katanya peristiwanya terjadi di Jakarta. Seperti film gangster, ya," kata Mahfud melalui Twitter @mohmahfudmd, Senin, 13 Februari 2023.


Mahfud meminta polisi mengusut kasus tersebut agar masyarakat yang sudah menyaksikan video itu jadi lebih memahami konteks persoalannya. "Masyarakat perlu tahu, apakah itu urusan utang piutang atau sekedar membuat konten sensasi untuk medsos. Tapi apa pun, yang begitu itu tak boleh terjadi. Perlu dilacak," katanya.


Reporter: May Rahmadi
Penulis: May Rahmadi
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Desainer: Fuad Hasim

Baca Juga+

SHARE