INTERMESO

KISAH CINTA PRESIDEN OBAMA

Cinta Putih
Barack Obama

Barack telah meninggalkan hidupku—paling tidak sejauh seorang kekasih pergi.”

Ilustrasi: Luthfy Syhban

Jumat, 12 Mei 2017

Jakartalah yang menautkan Barack Obama dengan Genevieve Cook pada 32 tahun lalu. Mengikuti ibunya, Stanley Ann Dunham, yang menikah kedua kalinya dengan warga negara Indonesia, Lolo Soetoro Mangoenharjo, pada 1967, Obama pindah ke Jakarta. Selama hampir empat tahun tinggal di Indonesia, dia sempat bersekolah di SD Fransiskus Asisi, Tebet, dan SD Negeri Besuki, Menteng.

Ayah Genevieve, Michael J. Cook, merupakan diplomat senior Australia. Dia sempat bertugas di Vietnam dan Jakarta, Indonesia, sebelum menjabat Direktur Office of National Assessment, salah satu dinas intelijen Australia. Ibunya, Helen Ibbitson, adalah sejarawan seni serta arsitektur Kamboja dan Indonesia. 

Bukan cuma memori masa kecil soal Jakarta yang membuat Obama dan Genevieve cepat nyambung, mereka berdua sama-sama berasal dari keluarga yang berantakan. Ibu Obama, Ann Dunham, dan ayah kandungnya, Barack Obama Sr., berpisah saat Obama baru berumur 3 tahun. Sepanjang remaja, dia tumbuh besar dalam asuhan kakek dan neneknya di Honolulu, Hawaii, Stanley dan Madelyn Dunham. Kedua orang tua Genevieve juga bercerai saat gadis itu masih kecil.

Pada malam itu, akhir Desember 1983, Obama datang ke apartemen temannya di Jalan 240 East 13th, Manhattan, New York, untuk merayakan Natal. Salah satu tamu malam itu adalah Genevieve, saat itu 25 tahun, tiga tahun lebih tua ketimbang Obama. Genevieve, yang lulus dari Swarthmore College, bekerja sebagai asisten guru di sekolah dasar Brooklyn Friends. Sedangkan Obama bekerja di perusahaan riset Business International Corporation.   

Genevieve Cook pada 1985
Foto: dok. Washington Post

Saat Genevieve tiba, pesta sudah dimulai. Di tengah temaram lampu, gadis itu mencari teman, tapi tak ada yang dia kenal. Di dapur, Genevieve berkenalan dengan seorang pemuda, Barack Obama. Setelah mengobrol beberapa saat, mereka sadar, ada beberapa kesamaan di antara mereka.

“Aku ingat, kami langsung akrab dan berbicara tanpa henti,” kata Genevieve, dikutip David J. Garrow dalam bukunya, Rising Star: The Making of Barack Obama. Buku ini masih sangat segar, baru beberapa hari lalu keluar dari penerbit. Lewat tengah malam, sebelum pamit pulang, Obama dan Genevieve bertukar nomor telepon.

Ketika aku mengatakan ‘I love you, dia menjawab ‘thank you’.”

Genevieve Cook, mantan pacar Barack Obama

Beberapa hari setelah pertemuan di pesta Natal, Obama dan Genevieve makan bersama di apartemen Obama. “Seingatku dia memasak buatku…. Kami kemudian bercakap-cakap di kamarnya. Malam itu aku menginap di apartemennya,” kata Genevieve bertahun-tahun kemudian kepada Vanity Fair.  

Selanjutnya, Kamis malam dan akhir pekan adalah jadwal rutin mereka bersama. Tempatnya bisa di apartemen Genevieve, kadang pula di apartemen Obama. Genevieve masih ingat kegiatan mantan pacarnya itu setiap hari Minggu: bertelanjang dada hanya mengenakan kain sarung, mengisi teka-teki silang di harian New York Times, ditemani secangkir kopi hitam.

Mereka berdebat, mereka berdiskusi, mereka bercinta, dan memasak bersama. Obama suka sekali membuat sandwich ikan tuna, seperti yang diajarkan neneknya di Hawaii. Genevieve dan Obama juga sama-sama suka membaca buku-buku Maya Angelou, Toni Morrison, Toni Cade Bambara, dan Ntozake Shange. 

David Maraniss, penulis beberapa buku soal Barack Obama, menduga Genevieve inilah “gadis di New York” yang ditulis Obama dalam memoarnya pada 1995, Dreams from My Father: A Story of Race and Inheritance. “Ada seorang perempuan New York yang aku cintai…. Dia seorang kulit putih. Rambutnya gelap dan ada warna hijau di matanya. Suaranya mengalun bak desiran angin,” Obama menulis. Genevieve memang bukan cinta pertama Obama, tapi menurut Maraniss, jalinan kasihnya dengan Genevieve merupakan hubungan cinta mendalam pertama Barack Obama.

Alex McNear, pacar pertama Barack Obama
Foto: dok. MelodyMamberg-Goodreads

Saat masih SMA di Hawaii, “cinta monyet” Obama adalah Kelli Furushima, gadis keturunan Jepang. “Dia anak yang bersahabat dan pintar melucu,” kata Kelli, puluhan kemudian, dikutip Hawaii News. Namun mereka tak pernah pergi berdua. “Dia tak pernah mengajak.” Ketika kuliah di Occidental College, Obama juga sempat menjalin kasih singkat dengan Alexandra McNear, gadis kulit putih dari keluarga kaya.

Kalaupun Obama mengaku pernah jatuh cinta pada Genevieve, perasaan itu jarang sekali dia ucapkan. “Ketika aku mengatakan ‘I love you’, dia menjawab ‘thank you’,” Genevieve menuturkan kepada Maraniss dikutip Vanity Fair, empat tahun lalu. 

Hubungan Obama dengan Genevieve memang cepat sekali “panas” tapi juga cepat pula mendingin. “Sikapnya yang hangat kadang seperti mengelabui. Dia bicara manis dan bersikap terbuka, tapi aku juga merasakan sesuatu yang dingin dalam sikapnya,” Genevieve menulis dalam catatan harian. Sering dia merasa Obama menutup diri dan menjaga jarak dengannya. Gadis itu berharap, waktu akan mengubah Obama, membuatnya membuka diri. “Dan mencintaiku.”

Tapi sekian bulan bersama, Genevieve merasa bukan gadis seperti dia yang diharapkan Obama bagi masa depannya. Dia merasa bukan seorang gadis kulit putih seperti dia, melainkan gadis keturunan Afrika yang diharapkan kekasihnya itu.

Barack Obama dan Genevieve Cook
Foto: dok. Daily Mail

Setelah satu setengah tahun bersama, hubungan kasih Obama dan Genevieve berakhir pada Mei 1985. “Kami terus bertengkar,” kata Obama kepada saudara tirinya, Auma Obama. Pembicaraan soal masa depan merekalah yang kerap jadi sumber keributan.

Pada Kamis, 23 Mei 1985, Genevieve menulis di catatan hariannya. “Barack telah meninggalkan hidupku—paling tidak sejauh seorang kekasih pergi…. Berat mengatakannya, tapi sudah jelas, aku bukanlah orang yang bisa membuat hidupnya bergairah.”


Redaktur/Editor: Sapto Pradityo
Desainer: Luthfy Syahban

Rubrik Intermeso mengupas sosok atau peristiwa bersejarah yang terkait dengan kekinian.





SHARE