Tere Masih Sempat Bermusik Meski Sibuk di DPR

Tere Masih Sempat Bermusik Meski Sibuk di DPR

- detikNews
Kamis, 10 Nov 2011 18:52 WIB
Jakarta - Bergelut di dunia politik, tak menghalangi Theresia Pardede atau yang akrab disapa Tere, untuk terus bermusik. Namun kini Tere memilih berada di balik layar dengan menjadi komposer.

Saat ditemui detikcom usai mengisi Seminar Penelitian Program Studi Kajian Gender, Pasca Sarjana UI di Kampus UI, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2011), Tere sedikit menuturkan pandangannya soal politik dan dunia keartisan.

"Bagi saya menjadi pelaku politik praktis bukan profesi, tapi panggilan. Saya sudah memutuskan sebagai warga negara itu menggunakan hak partisipasi politik saya," tutur Tere kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski kini sibuk beraktivitas sebagai anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Tere mengaku dirinya masih sempat bermusik. Menurutnya, aktivitas anggota DPR tak menghambat dirinya untuk tetap melakukan hal yang digemarinya tersebut.

"Saya masih melakukan kegiatan bermusik sebagai orang di belakang layar, sebagai komposer. Dan saya kira yang namanya kegiatan bermusik tidak bisa dikonfrontir dengan kegiatan berpolitik praktis saya. Menurut saya, itu adalah diplomasi multitrack yang saya lakukan, untuk memastikan bahwa yang namanya kegiatan berpolitik itu semua integral dalam semua aspek kehidupan. Nggak musti harus parlemen," jelasnya.

Kegiatan seorang anggota Dewan memang bertolak belakang dengan kegiatan seorang artis. Menurut Tere, keduanya sama-sama harus dijalankan dengan niat baik. "Semua harus good will, karena kalau kita cuma sibuk, denger pertunjukan, atraksi, power distribusi, capek saja," ucap Tere yang aktif menjadi anggota DPR sejak tahun 2009 ini.

Dunia politik, bagi Tere sebenarnya bukan hal baru. Sejak kecil, Tere mengaku dirinya tidak asing dengan politik. Menurutnya, politik sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

"Politik itu kan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari sebenarnya. Kita salah pemahaman cukup parah. Jadi seolah-olah yang namanya politik hanya direduksi sebagai berbagai kegiatan politik di institusi-institusi, khususnya parlemen. Padahal pada kenyataannya politik kita lakukan dalam lingkup sehari-hari," jelasnya.

"Ini yang akhirnya orang punya minor perception tentang kegiatan berpolitik. Apalagi perempuan, tambah double size. Karena selama ini institusi-institusi politik dianggap negatif. Orang yang melakukan kegiatan politik praktis otomatis dianggap negatif," imbuh alumni Universitas Indonesia ini.

Terhadap kegiatan berpolitiknya saat ini, Tere mengakui keluarganya sangat suportif. Dia bahkan menyebut keluarganya sebagai keluarga yang demokratis.

"Nggak ada masalah. Karena memang saya menyebut bahwa iklim demokrasi di keluarga saya relatif dinamis, relatif progresif dibanding iklim demokrasi di keluarga-keluarga Batak umumnya," tandas wanita 32 tahun ini.

Tere memiliki nama lengkap Theresia Ebenna Ezeria Pardede. Dia lahir di Jakarta pada 1 September 1979. Setelah lulus dari SMAN 70 Jakarta, dia melanjutkan pendidikannya di D3 Ilmu Komunikasi FISIP UI. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di jenjang sarjana di universitas yang sama.

Menyanyi merupakan hobinya sejak kecil. Dia sempat menjadi penyanyi latar berbagai grup musik. Lalu saat duduk di bangku SMP-SMA, dia juga sempat membentuk grup band. Hingga kemudian dia masuk ke dapur rekaman dan menelurkan sejumlah album solo. Tere yang gemar menggambar dan membuat kerajinan kini juga menjajal menjadi seorang perancang busana.

(nvc/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads