Tertipu oleh Bank Permata

Suara Pembaca

Tertipu oleh Bank Permata

- detikNews
Rabu, 27 Sep 2006 05:56 WIB
Keluhan
Pada Juni 2006, Bank Permata melalui sales-nya Ibu J. menawarkan kerja sama pemasangan mesin EDC di toko kami dengan membawa proposal resmi berlogo Bank Permata. Kami cukup tertarik, karena tidak dikenakan biaya pemasangan, biaya bulanan jaminan mesin, juga tanpa target omzet bulanan. Dijanjikan proses selesai paling lambat 2 minggu setelah kami melengkapi administrasi, dan membuka rekening Giro Permata. Tadinya kami menolak membuka rekening Giro sebelum ada kepastian persetujuan pemasangan mesin EDC, tapi karena dikatakan rekening Giro merupakan syarat wajib, maka kami segera membuka rekening Giro dengan saldo (minimal) Rp 3 juta saat itu juga. Semua persyaratan kami lengkapi 23 Juni 2006.Setelah 2-3 minggu, ternyata EDC tidak juga muncul. Kami bertanya kepada Ibu J. Beliau beralasan ada dokumen yang tidak lengkap, padahal seingat kami semua persyaratan sudah lengkap dan terkonfirmasi pula sebelumnya. Karena kami kesulitan menghubungi Ibu J. baik di kantor maupun HP-nya, kami berhubungan dengan Bpk R. (atasan Ibu J.) Akhirnya kami melengkapi ulang dokumen yang diminta pada 3 Agustus 2006 kepada Bpk R., yang pada saat itu dengan yakin menjanjikan mesin akan dipasang dalam waktu 3-4 hari.Satu minggu berlalu, mesin tidak kunjung datang. Kami menghubungi Bpk R. dan Ibu J. kembali, tapi sulit sekali. Ketika ditanyakan ke kantor selalu 'sedang keluar' dan via HP tidak pernah diangkat. Kami baru berhasil mengontak Bpk R. pada 1 September 2006. Beliau mengatakan bahwa mesin sudah ada, tapi sedang diprogram ulang oleh VISA karena ada kesalahan, yang memakan waktu kira-kira 1,5 minggu. 11 September 2006, kami hubungi Bpk R. kembali, lagi-lagi kami kesulitan menghubungi beliau. Ibu J. pun tidak pernah bisa dihubungi kembali.Karena kesal, kami kontak bagian Merchant Bank Permata, dan terhubung dengan Ibu Y. Setelah diklarifikasi, kami temukan beberapa kejanggalan. Ternyata Bpk R. dan Ibu J. bukan karyawan tetap Bank Permata, melainkan hanya freelance, dan tidak berwenang menawarkan EDC. Ternyata pula pembukaan rekening Giro bukanlah syarat pemasangan EDC, cukup dengan rekening Tabungan (kami sudah punya sebelumnya). Pemrograman ulang oleh VISA pun hanya alasan fiktif. Bahkan semua janji manis yang ditawarkan, seperti tidak adanya target omzet bulanan dan bebas biaya untuk Debit bank lain, bohong belaka. Akhirnya kami simpulkan, Bpk R. dan Ibu J. hanyalah sales rekening Giro yang memakai kedok penawaran EDC sebagai daya tarik. Segera kami putuskan untuk menutup rekening Giro karena selama ini dana di rekening sudah terpotong lebih dari Rp 75.000,- (rekening tidak digunakan sama sekali). Untuk menutup rekening, biayanya Rp 100.000,- tanpa kecuali, walaupun kami sudah jelaskan semua permasalahan kepada Bank Permata.Yang kami sesalkan adalah: bank sebesar Permata ternyata memakai cara-cara yang tidak sehat dalam menjual produknya, mengambil keuntungan kotor dari biaya administrasi bulanan rekening nasabah, dan kurang melakukan kontrol terhadap karyawan tetap maupun sales freelance-nya. Kami merasa telah dicurangi oleh Bank Permata, dan sampai surat ini dibuat masih belum ada kejelasan mengenai pemasangan EDC yang dijanjikan, padahal sudah 3 bulan lebih.Kami himbau agar pembaca lebih berhati-hati apabila mendapatkan penawaran dari Bank Permata, dan juga bank-bank lainnya, mohon untuk melakukan pengecekan lebih detail sebelum melakukan kerjasama dengan mereka. Kami juga menyarankan kepada Bank Permata supaya lebih selektif dalam merekrut dan mentraining calon karyawan. Untuk redaksi, terima kasih atas dimuatnya surat ini.Haryady C. Jl. Belakang Pakgade 11 Bandung email: c3cic@yahoo.com

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(nrl/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads