Jakarta - Rashida Tlaib dan Ilhan Omar catatkan sejarah baru di dunia perpolitikan Amerika. Mereka menjadi perempuan Muslim pertama yang terpilih di Kongres AS.
Foto
Ini Rashida dan Ilhan Omar, 2 Muslimah Pertama di Kongres AS

Amerika Serikat tengah mengadakan Pemilihan Langsung (Pemilu) sela 6 November. Tak diduga, ditengah gelombang anti-Muslim yang merajalela di Amerika Serikat, dua orang perempuan Muslim, Ilhan Omar dan Rashida Tlaib terpilih menjadi anggota Kongres AS. Eric Miller/Reuters.
Ilhan Omar merayakan kemenangannya bersama keluarga dan pendukungnya setelah terpilih menjadi anggota Kongres Amerika Serikat. Eric Miller/Reuters.
Ilhan Omar merupakan politikus dari Partai Demokrat dengan area pemilihan di Minnesota. Eric Miller/Reuters.
Omar yang seorang pengungsi Somalia, dipastikan memenangkan kursi House of Representatives (HOR) -- setara DPR -- untuk salah satu distrik Minnesota. Eric Miller/Reuters.
Terpilihnya Ilhan Omar tentunya memberikan gelombang dan harapan baru ditengah sentimen anti-Muslim yang merajalela di dunia, tak terkecuali Amerika Serikat. Brian Snyder/Reuters.
Ilhan Omar tak sendiri, perempuan Muslim lain yang berhasil masuk menjadi anggota Kongres Amerika Serikat adalah Rashida Tlaib. Rebecca Cook/Reuters.
Tlaib merupakan seorang pekerja sosial yang berhasil memenangkan kursi House atau HOR di salah satu distrik di Detroit, Michigan. Rebecca Cook/Reuters.
Tlaib yang merupakan anak imigran Palestina ini tidak menghadapi perlawanan yang berarti dari kandidat Republik yang menjadi lawannya dalam Pemilu sela ini. Rebecca Cook/Reuters.
Kedua perempuan Muslim ini akan menambah jumlah total politikus Muslim di House menjadi tiga orang. Anggota parlemen Andree Carson, yang seorang Muslim dan keturunan Afrika-Amerika, juga dipastikan mempertahankan kursi House untuk salah satu distrik Indiana. Rebecca Cook/Reuters.
Sejumlah politikus perempuan diketahui maju dalam Pemilu sela Amerika Serikat 6 November ini. Para calon perempuan ini pun mendapat sorotan dalam apa yang dianggap sebagai Tahun Perempuan dalam politik Amerika. Rebecca Cook/Reuters.