Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nuraisyah berbicara mengenai definisi kematian akibat virus Corona. Dewi menyebut definisi kematian akibat COVID-19 di Indonesia tidak berbeda dengan definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kalau kita diskusikan secara definisi, sebenarnya kita tidak berbeda dengan WHO. Pertama, ini kita bisa lihat dari WHO. Definisi jumlah kematian COVID atau karena COVID untuk mereka (WHO) yang probable atau confirmed. Confirmed sudah pasti positif, makanya kita bilang data dari surveilans laboratorium itu sudah jelas," kata Dewi saat menjadi pembicara dalam diskusi yang disiarkan di YouTube BNPB, Rabu (8/7/2020). Dewi ditanya oleh moderator cara menghitung angka kematian Corona di Indonesia berbeda dengan WHO.
Dewi menjelaskan probable berbeda dengan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Probable adalah orang yang memiliki gejala klinis Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian yang probable nih artinya apa sih? Nah, probable juga berdasarkan definisi dari WHO itu juga bukan ODP dan PDP, karena mereka adalah suspect," sebutnya.
Menurut Dewi, definisi probable antara di Indonesia dengan di WHO sama. Dia menuturkan probable merupakan orang yang telah menjalani pemeriksaan Corona, tetapi hasilnya antara belum keluar atau tidak diketahui.
"Sedangkan probable adalah... sama nih dari WHO juga, bahwa definisi probable itu adalah mereka yang sudah diperiksa terkait COVID tapi hasilnya inkonklusif. Tinggal tunggu atau sudah keluar hasilnya inkonklusif, tidak tahu hasil pemeriksaannya apa," tutur Dewi.
Tonton video 'Kementan Jelaskan Asal Mula Kalung 'Anti-Corona'':