Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan alat untuk pembuka pintu yang bisa mengurangi risiko penyebaran virus Corona atau COVID-19. Ada empat jenis inovasi yang dikembangkan, salah satunya pemutar gagang pintu dengan telapak kaki.
Dalam keterangan tertulis yang dikirim Humas UGM kepada wartawan, Rabu (8/7/2020), empat jenis alat tersebut dikembangkan oleh Tim Peneliti Centre for Innovation of Medical Equipments and Devices (CIMEDs) Fakultas Teknik UGM. Empat alat tersebut yaitu pendorong dan penarik pintu dengan lengan dan siku lengan, pendorong dan penarik pintu dengan telapak kaki, pemutar gagang pintu dengan lengan dan siku lengan, serta pemutar gagang pintu dengan telapak kaki.
Disebutkan pula, pemutar gagang pintu dengan lengan dan siku lengan telah didaftarkan paten dengan nomor pendaftaran P00202004526. Sedangkan pemutar gagang pintu dengan telapak kaki juga sudah terdaftar paten dengan nomor pendaftaran P00202004528.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berbagai upaya dilakukan untuk menghindari penyebaran bakteri, virus dan racun melalui pemakaian gagang pintu yang dibuka dan ditutup menggunakan telapak tangan. Telapak tangan merupakan organ yang bisa menyalurkan bakteri, virus dan racun ke mulut, hidung, mata, telinga dan organ tubuh lain karena tangan bertindak sebagai pemegang dari organ-organ tubuh tersebut," urai Ketua Tim Peneliti Centre for Innovation of Medical Equipments and Devices (CIMEDs) Fakultas Teknik UGM, Dr Suyitno, ST, M Sc.
Dia menjelaskan, telapak tangan bisa menyalurkan bakteri, virus dan racun kepada orang lain melalui benda-benda yang dipegang dan dipakai orang lain. Dengan begitu maka cara paling sederhana untuk menghindari penyaluran bakteri, virus dan racun melalui media gagang pintu adalah dengan mencuci tangan sebelum membuka pintu. Namun, gagang pintu yang dipakai pada fasilitas umum tidak selamanya bisa dikontrol pemakainya dengan mencuci tangan.
![]() |
Untuk mengatasi masalah tersebut maka CIMEDs mengembangkan alat tambahan pada gagang pintu yang menjadikan gagang pintu bisa dibuka dan ditutup dengan lengan, siku lengan dan telapak kaki.
"Maka kemungkinan penyaluran bakteri, virus dan racun melalui telapak tangan bisa dihindari," kata Suyitno.
Kelebihan dari inovasi ini adalah bisa dipasang pada pintu dengan berbagai macam gagang pintu tanpa memodifikasi pintu maupun gagang pintu.