Gugus Tracing Benarkan Pedagang Pasar di Jatim Banyak yang Positif COVID-19

Gugus Tracing Benarkan Pedagang Pasar di Jatim Banyak yang Positif COVID-19

Faiq Azmi - detikNews
Selasa, 07 Jul 2020 15:09 WIB
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Jatim dr Kohar Hari Santoso
Ketua Gugus Tracing Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso (Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Surabaya -

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) kembali merilis data kasus COVID-19 di pasar tradisional. Per 4 Juli 2020, di Jawa Timur ada 37 pedagang pasar tradisional Jatim yang positif Corona.

Ketua Gugus Tracing Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso menyebut kasus Corona yang ada di pasar tradisional di Jatim memang banyak.

"Kalau kita ikuti dari awal ada COVID-19, memang ada berbagai kasus juga klaster pasar. Jadi bukan sekarang saja ya, tapi angka itu sepertinya secara kumulatif sejak awal ada COVID-19," kata Kohar di Surabaya, Selasa (7/7/2020).

Kohar tidak menampik anggapan bahwa puluhan pasar di Jatim memiliki kasus Corona yang terpapar kepada para pedagangnya. Terbanyak, menurutnya, ada di Surabaya.

"Iya, angka itu benar. Ada beberapa di kabupaten/kota. Terbanyak di Surabaya," jelasnya.

Untuk mencegah pedagang di pasar terpapar COVID-19, pihaknya telah melakukan beberapa tindakan, di antaranya menutup pasar hingga melakukan screening.

Tonton video '5 Fakta Terkait Kalung Eucalyptus':

Selain itu, Kohar menjelaskan ada beberapa formula untuk mencegah penyebaran Corona di pasar, yakni menggalakkan protokol kesehatan. Seperti mengatur tempat pedagang berjualan hingga memberi jarak antara pembeli dan pedagang.

"Yang harus digalakkan sekarang ya protokol kesehatan, mengatur agar tidak ada kerumunan. Sekarang kan digalakkan bagaimana pasar tangguh, pengunjungnya menggunakan protokol pencegahan COVID-19. Harus screening ketat di pasar," ujarnya.

Pria yang juga Dirut RSSA Malang ini juga meminta pasar yang minim terkena sinar matahari untuk mengatur posisi agar ada sinar matahari yang masuk. Sebab, banyak pasar dengan hawa yang lembap serta pengap.

"Minimalkan kontak langsung juga antara pembeli dengan pedagang. Selain screening ketat, masyarakat harus paham, kalau sakit, jangan ke pasar," ujarnya.

Dia menambahkan saat ini memang masih banyak pasar yang belum konsisten menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Hal itu bisa berdampak bahaya karena kasus COVID-19 masih tinggi di Jatim.

"Memang masih banyak yang belum konsisten. Mungkin juga karena jumlahnya banyak yang ditangani, akhirnya tidak konsisten yang ditangani. Sekarang rate of transmission di angka 1. Ini kemungkinan bisa saja bertambah (kasus COVID-19 di pasar)," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.