Sejumlah karangan bunga 'menyerbu' Balai Kota DKI Jakarta sebagai bentuk protes terkaat PPDB. Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta menilai karangan bunga itu sebagai luapan kekecewaan orang tua murid atas kebijakan tak tidak prorakyat.
"Karangan bunga itu kan sebenarnya wujud kekecewaan karena matinya kebijakan yang prorakyat. Itu orang tua karena mereka tidak tahu lagi harus mengadu ke siapa dan tidak tahu lagi harus ngomong apa, toh apa yang mereka sampaikan para pemimpin, para penguasa ini tidak perduli kepada rakyatnya yang menjadi korban," ujar Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco kepada wartawan, Senin (6/7/2020).
Basri mengatakan segala bentuk protes telah dilakukan oleh orang tua murid. Dari melakukan unjuk rasa hingga mengadu ke DPR RI serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang miris adalah tidak ada tempat bagi mereka untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan di negeri ini. Tidak ada tempat mengadu bagi mereka yang memperjuangkan keadilan dan kebenaran di DKI ini," kata dia.
"Ini cermin buat seluruh rakyat DKI Jakarta bahwa inilah yang terjadi hari ini di DKI Jakarta. Bahwa tidak ada kekuatan besar jangan berharap bisa mencari keadilan. Mereka ke DPRD juga tidak bisa, mereka ke Kemendikbud ya menterinya juga begitu, tidak tegas. Terus ke Komisi X, sudah jelas Komisi X itu bawa rekomendasinya jelas sekali, toh tidak dipedulikan oleh kementerian, DKI juga membela diri terus," imbuhnya.