.webp)
"Jadi perspektif kita sebagai medis, pembatasan mobilitas orang, pembatasan gerakan orang, pembatasan berkumpulnya orang itu sangat bagus," kata Ketua IDI Jatim Sutrisno kepada detikcom, Senin (6/7/2020).
Sutrisno menjelaskan, pembatasan kegiatan di malam hari perlu dilakukan. Apalagi, banyak kegiatan di malam hari yang dinilai tidak terlalu penting.
"Artinya biar aktivitas itu biar siang di kantor, cari rezeki. Lalu malam biar dibatasi. Itu bagus," jelasnya.
Ia kemudian membeberkan, banyak ditemukan aktivitas malam yang esensinya tidak se-urgent dari pada aktivitas di siang hari. "Berputarnya roda rezeki kehidupan kan siang hari. Malam itu kan dalam situasi sulit ini lebih baik aktivitasnya digeser saja. Kalau sesuatu yang tidak penting mending ditangguhkan dulu. Belanja malam, hiburan malam, untuk saat ini geser saja, agar aktivitas manusia ini terkontrol," lanjutnya.
Sutrisno menambahkan, pasca-PSBB di Surabaya Raya tidak diperpanjang, kasus COVID-19 di Jatim terus meningkat. Bahkan menjadi yang paling banyak di Indonesia.
"Kalau ini direm penyebaran ini kan masih bisa dikendalikan. Jangan sampai rate of transmission ini lebih dari angka 1. Bahayanya, bisa berlipat-lipat bahayanya," pungkasnya.
(sun/bdh)
