Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (6/7/2020). Mulai dari pegiat media sosial Denny Siregar laporkan balik pimpinan Ponpes Tasikmalaya hingga curhatan predator seks di Sukabumi.
Selain itu ada juga misteri batu besar di Gunung Guntur, Kabupaten Garut yang menjadi tempat ditemukannya pendaki yang hilang. Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:
Pengurus Ponpes Tak Takut Ancaman Denny Siregar
Pegiat media sosial Denny Siregar mengancam akan melaporkan balik Forum Mujahid Tasikmalaya apabila laporannya soal unggahan 'Adek2ku Calon Teroris yg Abang Sayang' di akun Facebook-nya tidak terbukti pidana. Bagaimana tanggapan pelapor?
"Kami tidak takut sih, takut sama Allah. Lagipula kami didukung oleh pakar bahasa forensik," ujar Pimpinan Ponpes Tahfidz Daarul Ilmi Kota Tasikmalaya Ustaz Ahmad Ruslan Abdu Gani, kepada detikcom, Senin (6/7/2020).
Ustaz Ahmad menjadi salah satu pelapor bersama Forum Mujahid Tasikmalaya. Foto santri yang dijadikan ilustrasi Denny Siregar dalam postingannya merupakan santrinya.
Ia menegaskan tuduhan eksploitasi anak karena melibatkan anak-anak dalam aksi demo yang dikatakan Denny Siregar, tidak benar. Menurutnya keterlibatan santrinya saat aksi 313 2017 silam, bukan untuk ikut demo.
"Saya minta para santri ke Jakarta untuk mengaji agar mereka (massa demo) adem. Enggak ada tuh mereka teriak-teriak soal Ahok, saat demo waktu itu. Enggak ada. Mereka hanya berjalan dari Monas lalu ke Masjid Istiqlal untuk mengaji. Mereka senang karena sambil rekreasi lihat Monas. Orangtua juga mengizinkan," tandasnya.
Ustaz Ahmad menyatakan tulisan Denny Siregar disertai dengan ilustrasi foto santrinya melukai hati santri, pengurus Ponpes dan juga orangtua. "Hati mereka tergores. Mereka bukan teroris. Di pesantren ini tidak diajarkan radikal, tidak ada," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang Dekat Hilmi Aminuddi Positif Corona
Hasil swab test yang diikuti keluarga mendiang Ustaz Hilmi Aminuddin, karyawan, serta sejumlah personel TNI-Polri yang berjaga di rumah duka sudah keluar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) Hernawan Widjajanto mengungkapkan dari hasil swab test yang diterimanya, ada yang terkonfirmasi positif namun belum bisa dipastikan siapa.
"Hasilnya sudah keluar dan ada yang positif. Tapi masih belum kita pastikan siapa dan alamatnya di mana, tapi memang ada yang positif," ungkap Hernawan kepada detikcom, Senin (6/7/2020).
Pihaknya saat ini akan melakukan pengecekan hasil swab test tersebut. "Akan kita cek dan pastikan lagi biar lebih pasti berapa jumlah yang positif dari yang ikut swab test kemarin dan siapa saja," katanya.
Selain mendiang Ustaz Hilmi Aminuddin yang positif COVID-19, istri almarhum juga terkonfirmasi positif terpapar berdasarkan hasil swab test
Curhatan Predator Seks Sukabumi
FCR alias Bang Jay sempat menceritakan pengalaman horor yang menimpanya kepada Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait. Arist menemui predator seks tersebut di Mapolres Sukabumi.
Arist yang datang bersama Sekjen Komnas PA Danang Sasongko dan Dewan Pembina Komnas Perlindungan Anak Bimasena diizinkan polisi menemui Bang Jay. Pemuda berusia 23 tahun mengaku sudah mencabuli puluhan korban.
Dalam perjumpaan itu, Arist menggali motivasi Bang Jay mencabuli korban-korbannya. Kepada Arist, Bang Jay mengaku saat masa kecilnya pernah menjadi korban sodomi.
"Ketika kita tadi diberikan kesempatan bertemu pelaku. Katanya pada umur 11 tahun pernah mengalami kejahatan seksual dilakukan oleh tetangganya," kata Arist, Senin (6/7/2020).
Hal itulah, menurut Arist, menjadi faktor pendorong pelaku berbuat serupa kepada anak lelaki. Faktor itu belakangan membuat Bang Jay mengulangi perbuatannya.
"Bahwa motivasi yang faktor pendorong pelaku ini, hingga jumlah korban banyak itu betul-betul pengakuan dari keterangan sementara dari pelaku. Tentu masih perlu pendalaman karena belum tuntas semua yang dilakukan oleh kawan-kawan Reskrim Polres Sukabumi," ucap Arist.
Keahlian Bang Jay bermusik sekaligus menguasai alat musik yang memadai menjadi 'modal' untuk menjerat para korbannya. Ditambah bumbu pengakuan beraroma mistis dari dia yang mengaku memiliki ilmu pelet.
"Setelah perkenalan Facebook, ada satu jam pertemuan dari tempat itu (rumah pelaku) dijanjikan gratis main musik di tempat itu dan pengasihan supaya bisa melet orang. Korbannya menurut pelaku berumur antara 14-15 tahun," kata Arist.
Petugas Kebersihan Cianjur 'Nakal'
Warga Cianjur dibuat geram dengan kelakuan dua orang yang diduga petugas kebersihan membuang sampah ke sungai. Tindakan itu dikhawatirkan membuat sungai tercemar.
Tindakan yang tak patut dicontoh itu diabadikan oleh seorang warga dan diunggah di media sosial. Bahkan Instagram Dinas Lingkungan Hidup Cianjur pun merepost video tersebut.
Dalam video berdurasi 9 detik itu terlihat dua orang yang menggunakan pakaian seragam berwarna oranye sedang membuang sampah dari atas Cator (kendaraan roda tiga pengangkut sampah) berwarna hijau, ke sungai.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur Sugeng Supriyatno, mengatakan ulah dua orang tersebut diduga dilakukan di Sungai Cibuni yang menjadi perbatasan Kecamatan Cijati dan Kadupandak.
Namun dia mengaku masih mencari tahu informasi terkait dua orang yang membuang sampah ke sungai.
"Kami masih cari tahu, siapa dan dari mana dua orang tersebut. Yang jelas bukan petugas Dinas Lingkungan Hidup. Karena di selatan Cianjur tidak ada petugas. Kalau lokasinya diperkirakan itu di Sungai Cibuni," tuturnya saat dikonfirmasi via telepon seluler, Senin (6/7/2020).
Sugeng menambahkan, dua orang tersebut kemungkinan merupakan petugas dari desa. Sebab melihat catornya yang berwarna hijau merupakan bantuan dari pusat untuk desa.
"Tapi kami pastikan dulu. Kami akan tegur mereka yang buang sampah, apalagi jika benar itu petugas di desa. Harusnya memberi contoh baik, bukannya buang sampah ke sungai yang bisa merusak lingkungan," pungkasnya.
Batu Besar di Gunung Guntur
Afrizal (16), Remaja Garut hilang saat tengah muncak di Gunung Guntur bareng empat temannya. Dia berhasil ditemukan selamat oleh seorang warga setempat di sebuah batu besar.
Afrizal ditemukan warga bernama Entis (61) yang tergabung ke dalam tim SAR gabungan Minggu (5/7) pagi di sekitaran Pos 3 Gunung Guntur.
Saat diwawancara wartawan, Entis menceritakan kronologi ditemukannya Afrizal. Dia ditemukan di sebuah batu besar.
"Kita temukan di dekat batu besar dekat sumber air Citiis," kata Entis, Senin (6/7/2020).
Saat itu, sambung Entis, Afrizal ditemukan dalam kondisi lemas dan tanpa menggunakan pakaian. Tatapan matanya terlihat kosong.
"Kondisinya memang sudah terlihat lemas dan ada luka di bagian tubuhnya akibat duri," katanya.
Afrizal kemudian dievakuasi Entis dan sejumlah rekannya yang gabung dalam pencarian. Dia kemudian diberi pakaian dan diantar pulang ke rumahnya.
"Jadi saat mencari, saya tawasulan berserah diri kepada Allah. Setelah itu, saya berteriak meneriakan namanya. Alhamdulillah ada jawaban kemudian saya dan rekan-rekan samperin," tutup Entis.