Simulasi Resepsi Pernikahan di Banyuwangi Digelar Selama Transisi New Normal

Simulasi Resepsi Pernikahan di Banyuwangi Digelar Selama Transisi New Normal

Ardian Fanani - detikNews
Sabtu, 04 Jul 2020 15:42 WIB
simulasi resepsi pernikahan
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi menggelar simulasi resepsi pernikahan selama transisi new normal. Protokol kesehatan kegiatan hajatan pernikahan disusun agar masyarakat bisa melakukan hajatan dengan aman dan tidak beresiko menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, simulasi ini masih diperuntukkan untuk kegiatan resepsi di dalam gedung dengan jasa wedding organizer.

"Ini simulasi resepsi didalam gedung yang menggunakan wedding organizer. Untuk resepsi yang dilakukan diluar itu kita masih siapkan protokolnya," kata MY Bramuda kepada detikcom, Sabtu (4/7/2020).

Dalam simulasi, baik pada tuan rumah atau tamu serta panitia pelaksana diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Selama resepsi semua diwajibkan mengenakan masker dan face shield. Tak hanya itu, pengantin dan petugas wajib menggunakan sarung tangan.

Penyelenggara resepsi dilarang untuk menyediakan meja tamu pendaftaran. Sebagai pengganti absensi, tamu bisa diperkenankan membawa undangan sebagai bukti tamu terundang.

"Saat masuk harus ada panitia yang melakukan cek suhu. Apabila didapati suhu tidak normal maka tidak diperbolehkan untuk masuk. Larangan masuk ini juga berlaku bagi tamu yang sedang dalam kondisi batuk atau pilek," tambahnya.

"Diusahakan jangan pakai absensi, masuk juga diperiksa suhu tubuhnya. Dan juga harus ada sistem antrian yang berjarak," katanya.

Tak hanya itu, untuk meja jamuan makan pun harus tetap menjaga jarak. Dan juga harus ada panitia khusus untuk menjamu, baik mengambilkan makanan atau minuman.

"Kalau pakai wedding organizer makannya kan nanti diambilkan, jadi tidak bergantian memegang sendok nasi atau lainnya," katanya.

Untuk kuota undangan juga harus disesuaikan dengan kapasitas gedung. Kemudian jam hadir di setiap tamu undangan juga harus dibedakan. Tujuannya agar tidak terjadi kerumunan banyak orang di dalam resepsi tersebut.

"Undangan haruslah sesuai dengan kapasitas gedung. Misal ada 1.000 undangan, harus dibagi. Misal saja di bagi per 300 untuk satu kloter," katanya.

Tonton juga 'Tempat Hiburan Malam di Bandung Mulai Simulasi Protokol Kesehatan':

[Gambas:Video 20detik]

Sedangkan untuk resepsi di area lingkungan atau yang biasa dilakukan di rumah dengan mendirikan tenda atau tarup, pihaknya masih akan menyusun aturan dan simulasi yang bisa diterapkan nanti.

"Untuk resepsi outdoor yang di luaran itu sementara ini masih belum kita rekomendasi," katanya.

Sementara itu, perwakilan perkumpulan vendor wedding organizer, Pello mengaku mengapresiasi langkah Pemkab Banyuwangi melakukan simulasi resepsi pernikahan selama transisi new normal. Selama 3 bulan lebih, kata Pello, seluruh wedding organizer di Banyuwangi tak menerima jasa pernikahan.

"Tentu menjadi pukulan telak bagi WO dan fotografer selama pandemi ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Disbudpar Banyuwangi yang memfasilitasi kegiatan ini. Tentu kami harapkan ajang ini bisa membuka tatanan baru kegiatan pesta pernikahan dengan protokol kesehatan yang ketat,"pungkasnya. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.