Pengakuan Saksi Tabrak Lari Overpass Manahan Tahun Lalu: Temukan Pelat Nomor

Pengakuan Saksi Tabrak Lari Overpass Manahan Tahun Lalu: Temukan Pelat Nomor

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Sabtu, 04 Jul 2020 12:56 WIB
Tepat satu tahun kasus tabrak lari Overpass Manahan Solo berlalu. Keluarga korban meninggal Retnoning Tri hari ini menggelar ruwatan di bawah overpass.
Keluarga korban tewas tabrak lari di Overpass Manahan Solo menggelar ruwatan pada 1 Juli 2020. (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Setahun berlalu, pelaku kasus tabrak lari Overpass Manahan Solo yang menewaskan seorang pemotor masih belum terungkap. Namun kini muncul saksi yang mengaku menemukan pelat nomor mobil di lokasi kejadian.

Saksi berinisial Y, mengaku mendatangi lokasi kecelakaan begitu dia mendengar suara tabrakan. Bahkan dia menunggui korban Retnoning Tri hingga dijemput ambulans.

"Dini hari itu dengar suara tabrakan, saya cek ke lokasi. Saya menunggui sampai subuh itu. Saya sempat mau ke RS Kasih Ibu panggil ambulans, tapi di tengah jalan papasan, ambulans sudah datang," kata Y kepada wartawan saat ditemui di sebuah lokasi di Solo, Sabtu (4/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangkapan layar CCTV Dishub Surakarta kasus tabrak lari di jalan layang Mahan, korban meninggal.Tangkapan layar CCTV Dishub Surakarta kasus tabrak lari di Overpass Manahan, Solo pada 1 Juli 2019. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom

Saat menunggu itulah dia menemukan pelat nomor dan pecahan bumper mobil bagian kanan. Dia mengaku telah menyerahkan kepada petugas kepolisian yang ada di lokasi.

Tonton juga 'Mobil Tabrak Lari di Matraman, 2 Motor Ringsek':

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video 20detik]

"Saya temukan pelat nomor sama bemper kanan. Sudah saya kasih ke polisi saat itu," kata dia.

Sayangnya dia tidak ingat dengan nomor polisi pada pelat nomor itu. Namun dia yakin pelat tersebut berasal dari mobil yang tabrakan.

Y mengaku hingga saat ini juga belum pernah dimintai keterangan oleh polisi terkait tabrak lari itu.

"Nomornya nggak lihat, asal daerah mana juga nggak sempat lihat, langsung saya kasih. Saya kira setelah itu langsung ketemu pelakunya," kata dia.

Selanjutnya, kata polisi tentang kesaksian Y yang mengaku menemukan pelat nomor di TKP tabrak lari Overpass Manahan Solo...

Diwawancara Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Afrian Satya Permadi mengatakan belum mendapatkan laporan terkait saksi tersebut. Dia meminta masyarakat untuk melapor jika mendapatkan informasi terkait kasus tabrak lari itu.

"Masyarakat jika mengetahui informasi silakan melapor kepada kami. Kita akan lakukan anev (analisa dan evaluasi) setiap bulan. Penyelidikan terus kita lakukan, dan kita harapkan pelaku menyerahkan diri," kata Afrian saat dihubungi detikcom, hari ini.

Diberitakan sebelumnya, tabrak lari itu terjadi pada 1 Juli 2019 sekitar pukul 02.30 WIB. Video rekaman CCTV kecelakaan itu viral di media sosial pada 10 Juli 2019.

Saat itu mobil pelaku melaju dari arah selatan dan akan belok ke arah barat. Sedangkan korban Retno dengan sepeda motornya melaju dari arah sebaliknya.

Saat berada di tikungan, terlihat mobil keluar dari lintasan hingga menabrak pemotor Retno. Namun pelaku langsung tancap gas meninggalkan Retno yang tergeletak di jalan.

Anak Retno, Harry Setiawan, mengatakan ibunya mengalami luka serius di bagian kaki dan kepala. Di kakinya terdapat sedikitnya enam titik yang patah.

Retno meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit pada malam harinya, pukul 21.45 WIB. Jenazah Retno dimakamkan di TPU Daksinoloyo pada keesokan harinya.

Tepat setahun kemudian, keluarga Retno menggelar ruwatan di bawah Overpass Manahan Solo, Rabu (1/7/2020).

Ruwatan keluarga korban tabrak lari di Overpass Manahan Solo, Rabu (1/7/2020).Ruwatan keluarga korban tabrak lari di Overpass Manahan Solo, Rabu (1/7/2020). (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)

Suami Retno, Marthen Jelipele, tampak ikut dalam ritual tersebut. Mereka membakar arang, menebar bunga serta membacakan doa-doa dalam bahasa Jawa.

Aksi budaya tersebut dilakukan untuk mendoakan agar pelaku tabrak lari bisa segera terungkap. Marthen berharap bisa mendapatkan keadilan.

"Terakhir sekitar dua bulan lalu kepolisian datang memberi tali asih, saya tolak. Saya bilang masih kuat membiayai sekolah anak, yang saya minta keadilan," kata Marthen usai ruwatan.

Halaman 2 dari 2
(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads