"Dinas pendidikan Jatim sudah melaksanakan rapid test untuk pejabat dan staf nya 30 Juni dan 1 Juli 2020. Hari pertama ada 172 pegawai yang ditest dan 253 pegawai di hari berikutnya," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Jatim, Ramliyanto kepada detikcom, Jumat (3/7/2020).
Ramli menjelaskan sebagian besar dari pegawai Dinas Pendidikan Jatim hasil testnya ialah non-reaktif. Meski begitu, ada beberapa pegawai yang dinyatakan reaktif.
"Terhadap pegawai yang dinyatakan reaktif, langsung dilakukan konseling oleh Tim Kesehatan dari Dinkes terkait dengan hal-hal dan tindak lanjut yang harus dilakukan yang bersangkutan," jelasnya.
Untuk saat ini, lanjut Ramli, pegawai yang reaktif langsung diperiksa dengan metode swab. Swab sendiri dilakukan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim.
"Sampai hari ini hasil swab belum terbit. Seluruh pegawai yang reaktif sudah diperintahkan untuk melakukan isolasi mandiri dan bekerja dari rumah. Selanjutnya menunggu arahan dari tim kesehatan jika dibutuhkan tindakan-tindakan medis jika hasil swab sudah terbit," ujarnya.
Untuk jumlah pegawai yang reaktif, Ramli enggan membocorkannya. Karena kewenangan dari Sekdaprov untuk mengumumkan.
Sementara Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan ada 110 pegawai ASN yang diswab di BPSDM. Sejauh ini hasilnya belum keluar.
"Yang jelas ada 110 pegawai yang diswab di BPSDM. Hasilnya masih menunggu hasil lab," ujarnya. (fat/fat)