Dicecar soal Keterlibatan Dato Sri Tahir di Kasus Jiwasraya, Ini Kata Jampidsus

Dicecar soal Keterlibatan Dato Sri Tahir di Kasus Jiwasraya, Ini Kata Jampidsus

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Kamis, 02 Jul 2020 18:19 WIB
Jampidsus Kejagung Ali Mukartono
Jampidsus Kejagung Ali Mukartono (Foto: Tangkapan Layar Live Streaming DPR RI)
Jakarta -

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Ali Mukartono dicecar anggota Komisi III DPR soal keterlibatan anggota Wantimpres Dato Sri Tahir dalam kasus korupsi Jiwasraya. Ali pun memberi penjelasan.

Dalam rapat dengar pendapat Panja Jiwasraya Komisi III DPR, Kamis (2/7/2020), Ali awalnya menjelaskan tak ada peran bos Mayapada Group Dato Sri Tahir dalam kasus ini. Ia menyebut salah satu tersangka kasus Jiwasraya, Benny Tjokrosaputro, adalah nasabah Bank Mayapada.

"Tim penyidik sampai saat ini belum menemukan adanya keterkaitan Sri Dato Tahir selaku pemilik PT Bank Mayapada dalam perkara PT AJS. Namun terdapat Benny Tjokro, sebagaimana dalam fakta penyidikan, pernah mendapatkan kredit dari PT Bank Mayapada," jelas Ali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Komisi III DPR F-Demokrat Benny K Harman lalu menantang Jampidsus untuk memeriksa Dato Sri Tahir. Benny juga menyinggung komitmen Jaksa Agung ST Burhanuddin memeriksa anggota Wantimpres itu.

"Periksa dia, Pak. Berani tidak, Pak Jampidsus? Saya tanya, Pak Jampidsus, berani tidak periksa anggota Wantimpres itu? Berani, ya? Periksa dulu. Kalau saya Jaksa Agung, saya periksa dulu dia. Buka semua itu. Sudah jelas ada keterkaitan. Janganlah kita bikin-bikin. Sudah jelas ada sambung-menyambung, tali-temalinya jelas," ujar Benny.

ADVERTISEMENT

"Tinggal keberanian Jaksa Agung melakukan ini, dan saya ingat Jaksa Agung janji, 'Saya siap, Pak Benny, periksa anggota Wantimpres'. Tolonglah Jampidsus lanjutkan komitmen beliau. Janganlah dia (jadikan) lembaga Wantipres menjadi alat proteksi diri," imbuh politikus Demokrat itu.

Ali kembali memberi penjelasan bahwa penyidikan Kejaksaan Agung berdasarkan laporan BPK, yang menurutnya tidak menyebut nama Dato Sri Tahir. Namun, menurutnya, pemeriksaan masih berkembang dan pihaknya akan memanggil Dato Sri Tahir jika ada keterkaitan dengan kasus ini.

"Tentang Pak Dato Tahir ini, Pak, kami berangkat antara lain penyidikan ini berdasarkan laporan dari BPK. Nggak ada satu pun di dalam laporan BPK, terkait dengan yang bersangkutan. Demikian pula dalam keterangan saksi-saksi dan sebagainya. Namun, nanti dalam perkembangannya, ada kaitannya, tetap kita (lakukan) pemanggilan dan kita lakukan pemeriksaan. Ini masih berjalan ini, Pak, masih berkembang," jelas Ali.

Tak sampai di situ, anggota Komisi III F-PDIP Arteria Dahlan menyebut ada banyak jejak digital yang menunjukkan kedekatan antara Benny Tjokro dan Dato Sri Tahir. Ia juga menyinggung pemeriksaan Kejagung terhadap orang dekat Dato Sri Tahir terkait saham Jiwasraya dan mempertanyakan kaitan Dato Sri Tahir dengan kasus ini.

"Jadi kita ini punya rekam jejak digital, kenapa sampai nama Mayapada itu kembali lagi dibahas di sini. Dalam banyak jejak digital, ternyata punya kedekatan khusus antara Benny Tjokro dengan Dato Sri Tahir. Benny Tjokro adalah nasabah Bank Mayapada," ujar Arteria.

"Ada keterlibatan Mayapada Group terkait dengan 'Jiwasraya Gate' ini, Pak, patut diduga, ini yang belum diangkat sama Bapak ini. Ada kaitan apa Dato Sri Tahir dengan kasus ini?" sambung politikus PDIP itu.

Ali belum menjawab pertanyaan lanjutan tersebut karena rapat akan ditutup. Ketua Komisi III Herman Hery meminta Ali menyampaikan jawaban dengan rinci dalam rapat lanjutan yang akan dijadwalkan kemudian.

Dato Sri Tahir sebelumnya sudah angkat bicara soal keterkaitannya dengan kasus Jiwasraya. Tahir secara tegas menjawab dirinya tak ikut-ikutan dalam masalah tersebut.

"Saya mohon maaf, ya, saya kalau menggunakan kata yang agak sedikit keras ya, saya terkutuklah saya dalam hidup ini kalau saya ada kasus dengan pemerintah, kasus dengan negara, menipu negara. Saya nggak. 68 tahun saya hidup di sini, saya tidak pinjam bank pemerintah, saya tidak ada proyek pemerintah, ya saya berusaha kerja yang baik, ya," jelas Tahir, Jumat (31/1).

"Sejauh ini Bapak bisa investigasi saya. Jiwasraya itu kantornya di mana saya nggak tahu," tambahnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads