Makam Mbah Precet Belum Akan Direlokasi, FX Rudy Ungkap Alasannya

Makam Mbah Precet Belum Akan Direlokasi, FX Rudy Ungkap Alasannya

Kartika Bagus - detikNews
Kamis, 02 Jul 2020 17:42 WIB
Makam di pinggir jalan kampung Kota Solo, Selasa (30/6/2020).
Foto: Makam Mbah Precet di pinggir jalan kampung Kota Solo, Selasa (30/6/2020). (Kartika Bagus/detikcom)
Solo -

Pemerintah Kota Solo belum berencana merelokasi makam yang terletak di pinggir jalan kampung daerah Sriwedari, Laweyan, Solo. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut makam itu menjadi landmark bagi warga yang tinggal di daerah tersebut.

"Karena memang di situ merupakan salah satu monumen yang dikenang oleh warga masyarakat yang ada di sana. Karena dulu dengan adanya pembantaian dan sebagainya menurut sejarah," kata Rudy di kantor Balai Kota Solo, Jl Jenderal Sudirman, Solo, Kamis (2/7/2020).

Rudy menyebut saat proses pembangunan Pasar Kembang keberadaan makam Mbah Precet itu sempat disinggung. Namun, relokasi makam yang berada di pinggir jalan Jalan Abiyoso, Kampung Teposanan, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo itu dirasa belum mendesak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga masyarakat belum merasa bahwa makam ini mengganggu," terangnya.

Rudy menyebut makam-makam sesepuh Kota Solo tidak hanya berada di Kelurahan Sriwedari saja. Hingga saat ini, pihaknya pun belum berencana untuk merelokasi makam-makam tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ada di beberapa tempat lainnya. Namun, sampai dengan hari ini kita belum ada pemikiran untuk memindahkan atau merelokasinya", tuturnya.

"Namun perlu ada komunikasi dan koordinasi yang lebih intensif sehingga warga masyarakat bisa menerima," jelas Rudy.

Rudy menyebut warga setempat justru menginginkan makam itu dilestarikan dan didirikan monumen Mbah Precet. Meski begitu, pihaknya juga terbuka jika ada usulan untuk merelokasi makam tersebut.

"Kalau itu nanti minta dipindah, itu nanti bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Ya, nampaknya nggak ada persoalan. Tetapi kita akan menghitung tingkat prioritas kegiatan itu sendiri, kalau itu sangat sangat mendesak dan mengganggu ya kita pindahkan," urai Rudy.

Sebelumnya, Ketua RT 02, RW 002 Kampung Teposan, Sriwedari, Laweyan, Solo, Kardi (46) menyebut lokasi tersebut merupakan bekas area pemakaman. Makam-makam di area tersebut kemudian dipindah ke lokasi lain pada sekitar tahun 1980-an. Hanya satu makam yang akhirnya tidak dipindah, yakni makam Mbah Precet.

"Sesuai pesan terakhir sebelum meninggal, Mbah Precet ingin dimakamkan di sini," tutur Kardi kepada wartawan Selasa (30/6).

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads