Semangat tak pantang menyerah dilakukan Syaikhul Munib. Pasien pertama dinyatakan sembuh dari Corona ini, berhasil menyelesaikan disertasi doktornya di balik ruang isolasi.
Pada April 2018, Munib mengajukan proposal disertasi program pascasarjana S3 di IAIN Tulungagung. Pada program studi Manajemen Pendidikan Islam, dengan judul "Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Berprestasi (Studi Multikasus pada MAN Ma'arif NU Kota Blitar)".
Kasi Haji Kemenag Kabupaten Blitar ini kemudian berangkat diklat petugas calon haji di Asrama Haji Sukolilo pada 8 Maret. Namun pada 15 Maret, dirinya mulai merasakan demam dan bisa diatasi dengan obat penurun panas. Lalu, pada 18 Maret, Munib dan peserta pelatihan lainnya pulang ke daerahnya masing-masing.
Kemudian pada 21 Maret, warga Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo Kota Blitar ini mengalami demam lagi. Saat memeriksakan diri ke rumah sakit ternyata terdeteksi pneumonia dan penurunan trombosit. Hasil tes swabnya diterima pada 24 Maret yang menyatakan terkonfirmasi positif Corona.
"Padahal cek plagiasi itu selesai tanggal 7 Maret, lalu diproses untuk penyelarasan bahasa di kampus. Jadi saya dapat kiriman draft revisi itu ketika di dalam ruang isolasi," tutur Munib kepada detikcom, Kamis (2/7/2020).
Saat menerima draft revisi itu, Munib berpikir dirinya harus bisa menyelesaikan tugas tahun ini juga. Karena perjalanan menempuh kuliah S3 selama empat tahun, dirasanya terlalu panjang dan lama.
"Akhirnya, saya fokus mengerjakan revisi itu dengan menggunakan handphone. Sambil berbaring, saya mencatat revisian, sambil terus menerima data dari kampus. Harus saya paksa," tandasnya.
Tonton juga video 'Pasien Corona Meninggal Hari Ini Catat Rekor Terbanyak':
Munib merasa masih beruntung. Karena virus Corona yang menyerangnya tidak sampai membuat kondisinya drop. Sehingga, selama berada di ruang isolasi, dia tidak dibantu ventilator. Sampai pada 5 April, hasil tes swab kedua dinyatakan sudah negatif dan Munib bisa kembali ke rumahnya.
Meneruskan masa isolasi 14 hari di rumah, Munib menyelesaikan catatan revisi disertasi dan disempurnakan di dalam laptop. Bapak tiga putri ini berhasil mencetaknya setelah finishing touch selama sekitar dua bulan.
Rabu (1/6) Munib menjalani sidang disertasi untuk meraih gelar doktor. Sidang disertasi digelar secara virtual di gedung pertemuan Kantor Kemenag Blitar. Di depan 9 penguji, Munib mampu mempresentasikan disertasinya selama empat jam lebih dengan lancar. Dan akhirnya, dinyatakan lulus hingga meraih gelar doktor ke 21 yang ditelurkan IAIN Tulungagung.
![]() |
Doktor H. Syaikhul Munib SAg kini disandangnya. Sebelumnya, Munib menempuh S1 di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Malang. Kemudian mengambil program S2 Magister Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Malang.
Saat ini jenjang karir Munib di Kemenag Kabupaten Blitar sudah di eselon IV. Namun semangatnya untuk menyelesaikan pendidikan S3 tak surut walau dihadang wabah virus Corona. Sebenarnya apa yang masih dicari?
"Poro (Semua) kiai pernah dawuh, jadilah manusia yang bermanfaat bagi sesama. Dan manfaat yang pahalanya tak terputus itu dengan membagikan ilmu. Saya sangat suka mempelajari dan berbagi ilmu. Karena cita-cita saya sebenarnya menjadi dosen. Semoga hal itu bisa saya lakukan saat saya pensiun dari ASN di kemenag ini," pungkasnya.