Partai Gerindra enggan berspekulasi terkait memanasnya isu reshuffle menteri. Yang terpenting, bagi Gerindra, dua menteri dari mereka, Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo, bisa bekerja dengan baik.
"Kami nggak mau berspekulasi dan berandai-andai karena kami sangat menghormati Presiden. Bagi kami, yang terpenting Pak Prabowo dan Pak Edhy bisa melaksanakan tugas mereka sebaik-baiknya," kata juru bicara Partai Gerindra, Habiburokhman, kepada wartawan, Rabu (1/7/2020).
Diketahui, Prabowo Subianto kini menjabat Menteri Pertahanan, sedangkan Edhy Prabowo menduduki kursi Menteri Kelautan dan Perikanan. Menurut Habiburokhman, reshuffle adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jawaban kami pasti seragam bahwa penentuan jabatan menteri itu adalah hak prerogatif Presiden. Kita nggak mau berandai-andai, itu (soal menteri Gerindra digeser) ranah Pak Jokowi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi marah lantaran kurangnya sense of crisis di antara para pembantunya di tengah pandemi virus Corona. Tanpa tedeng aling-aling, Jokowi menyebut dirinya telah mengkaji semua langkah untuk mengoptimalkan kinerja pemerintah, salah satunya dengan me-reshuffle para menteri yang menurutnya 'gagal paham' soal sense of crisis.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, Bapak-Ibu tidak merasakan itu sudah," tegas Jokowi di hadapan para menterinya saat memimpin sidang kabinet paripurna pada 18 Juni 2020.
(azr/zak)