Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar anggaran kementerian/lembaga yang berkaitan dengan kesehatan dan penanganan virus Corona segera digelontorkan. Jokowi menegaskan bahwa ia tidak akan segan-segan menegur menteri atau kepala lembaga yang tidak segera menggelontorkan anggaran kesehatan dan penanganan COVID-19.
Perintah yang disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan untuk penanganan COVID-19 di Jawa Tengah. Jokowi meminta anggaran terkait kesehatan, belanja bantuan sosial (bansos), hingga stimulus ekonomi untuk usaha kecil dikeluarkan.
"Saya kemarin juga, minggu kemarin saya perintahkan juga di seluruh kementerian dan lembaga agar mengeluarkan belanja-belanja yang ada. Saya pantau tiap hari," kata Jokowi di Semarang seperti disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (30/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebetulnya, Jokowi mengetahui bahwa kementerian dan lembaga telah menggelontorkan anggaran kesehatan dan penanganan Corona setiap hari. Jika serapan anggarannya masih rendah, Jokowi menegaskan akan langsung menegur.
"Kalau masih rendah, saya telepon langsung, saya tegur menterinya atau kepala lembaganya," tegas Jokowi.
Jokowi menegaskan pemerintah tidak boleh membiarkan tingkat peredaran uang semakin menurun. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan bahwa pemerintah harus mendorong peredaran uang di masyarakat semakin meningkat.
"Karena memang jangan kita biarkan uang yang beredar semakin kering atau semakin sedikit. Harus terus belanja-belanja itu, kita dorong agar peredaran uang yang beredar di masyarakat semakin banyak," jelasnya.
Tak hanya menteri yang disinggung Jokowi. Dia juga mengingatkan para kepala daerah terkait penanganan COVID-19. Jokowi meminta agar pos anggaran yang berkaitan dengan kesehatan dan bansos disegerakan.
"Saya titip kepada gubernur, bupati, dan wali kota agar anggaran-anggaran yang berkaitan dengan kesehatan itu segera dikeluarkan karana ini menyangkut nanti peredaran uang yang ada di masyarakat," tutur Jokowi.
"Kedua yang berkaitan dengan belanja bansos juga disegerakan," sambung dia.
Jokowi mengingatkan dua hal itu penting agar kesehatan juga kebutuhan masyarakat yang terkena dampak pandemi COVID-19 bisa terpenuhi. Dia juga meminta para kepala daerah menyiapkan anggaran untuk stimulus ekonomi, terutama bagi usaha mikro.
Jokowi dalam kesempatan itu meminta kepala daerah betul-betul serius dan bergerak cepat melakukan penanganan karena dua masalah yang dihadapi dunia saat ini adalah masalah kesehatan dan ekonomi. Dia mengingatkan sejumlah negara di dunia saat ini sudah memasuki resesi.
Meski begitu, dia tetap mengingatkan agar para kepala daerah melibatkan data ilmiah dalam melakukan kebijakan. "Tidak usah tergesa-gesa karena yang kita hadapi ini dua, kesehatan dan ekonomi," jelasnya.
Jokowi, dalam sidang kabinet paripurna pada 18 Juni 2020, menyinggung terkait rendahnya serapan anggaran ini. Dia sempat menyinggung soal anggaran kesehatan.
"Bidang kesehatan, tuh dianggarkan Rp 75 T. Rp 75 T, baru keluar 1,53 persen coba. Uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua. Segara itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran, sehingga men-trigger ekonomi," kata Jokowi pada 18 Juni 2020.
"Pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialis, untuk tenaga medis, segera keluarkan. Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan. Ini sudah disediakan 70-an triliun seperti itu," imbuhnya.