Delapan bintara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang positif virus Corona atau COVID-19 dinyatakan sembuh. Delapan bintara itu tercatat sebagai siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) dan sedang menjalani pendidikan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Selopamioro Bantul.
"Jadi delapan bintara Polda yang menjalani pendidikan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Selopamioro Bantul sudah sembuh," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Yulianto saat dihubungi wartawan, Selasa (30/6/2020).
Yuli menjelaskan pasien nomor 239 atau pasien bintara Polda pertama telah sembuh. Kemudian disusul delapan calon perwira lainnya yang sembuh secara bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kasus awal itu sudah sembuh, sedangkan, lalu sembuh empat orang dan tanggal 26 Juni kemarin sembuh lagi empat orang," jelasnya.
Saat ini kedelapan siswa yang telah sembuh sudah kembali ke SPN Selopamioro Bantul untuk melanjutkan pendidikan. "Semua sekarang sudah kembali ke SPN Selopamioro Bantul," tuturnya.
Sementara itu, menyambut HUT Bhayangkara pada 1 Juli besok Polda DIY menggelar donor plasma bekerja sama dengan RSUD Sardjito. Dengan kesepakatan ini RS Bhayangkara kini melayani administrasi hingga pengecekan riwayat kesehatan pasien calon pendonor.
"Hari ini kami menandatangani komitmen bersama dengan RS Sardjito. Polda DIY melalui RS Bhayangkara bersama Sardjito berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan di era pandemi COVID-19, salah satunya donor plasma yang difasilitasi RS Bhayangkara," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Theresia Lindawati saat dihubungi hari ini.
Linda menjelaskan pendonor tidak dibatasi hanya di lingkungan Polri. Masyarakat umum juga diperbolehkan untuk ikut dalam kegiatan donor plasma.
"Pendonornya itu tidak dibatasi hanya anggota Polri. Masyarakat umum juga boleh andil dalam kegiatan donor plasma," ungkapnya.
Saat ini, pusat donor plasma di DIY baru ada di RS Sardjito. RS Bhayangkara, kata dia, nantinya akan memfasilitasi untuk proses screening awal. Proses selanjutnya dilakukan oleh pihak Sardjito.
"Karena pusat donor plasma ada di Sardjito, jadi RS Bhayangkara memfasilitasi, karena di Bhayangkara juga merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu pasien yang sudah sembuh ditawari untuk donor plasma," terangnya.
"Jadi screening awal dan administrasi dilakukan di RS Bhayangkara kemudian proses dilakukan di RS Sardjito," kata dia melanjutkan.