Surabaya -
Sujud dan nangis-nangis yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di hadapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, tidak dilakukan pertama kali. Selama dua periode menjabat, Wali Kota Risma melakukan sujud sebanyak tiga kali.
Itu terjadi di momen berbeda. Yakni tahun 2018, Januari 2020 dan terakhir Senin, 29 Juni 2020. Sujud yang dilakukan terakhir meminta maaf dan memohon agar warganya ikut dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya.
Berikut tiga momen Risma sujud hingga menangis:
1. Sujud di hadapan takmir masjid se-Surabaya yang dikumpulkan pasca insiden bom gereja 2018
Pada 16 Mei 2018 di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor, Surabaya Wali Kota Risma sujud dan meminta maaf ke salah satu takmir masjid. Pasalnya, undangan untuk takmir berisi perihal 'Pembinaan Takmir Masjid Seluruh Surabaya', diprotes.
Saat itu, seorang takmir masjid memprotes apakah ada yang salah dengan yang dilakukan selama ini hingga perlu dibina. Namun Risma segera turun dan tiba-tiba langsung menghampiri takmir tersebut, untuk bersujud dan meminta maaf.
"Saya minta maaf karena undangan itu mendadak. Situasi Surabaya seperti ini," ucap Risma yang suaranya nyaris hilang.
2. Sujud dan menangis di depan pengusaha Surabaya
Momen kedua sujud dan menangis dilakukan Wali Kota Risma di depan pengusaha Surabaya, di Balai Kota Surabaya, 2 Januari 2020. Saat itu Pemkot Surabaya menerima bantuan beasiswa magang dari Grup Astra Surabaya.
Alasan Wali Kota Risma menangis hingga sujud karena mendapat bantuan yang diperuntukkan untuk 300 anak putus sekolah. Risma tak bisa membendung air matanya saat berpidato di hadapan anak Surabaya yang rata-rata lulusan SMP.
Tonton video 'Risma Sujud ke IDI, dr Sudarsono Beri Penjelasan':
"Jadi karena itu, saya matur nuwun sekali, Astra yang memberikan kesempatan untuk anak-anak saya. Siapapun mereka saat saya menjadi wali kota, mereka adalah anak saya, siapapun mereka. Jadi mereka adalah menjadi tanggungjawab saya. Karena itu saya terima kasih sekali yang sebesarnya. Kalau bapak, Astra boleh saya diberi kesempatan saya akan sujud di hadapan bapak-ibu sekalian. Karena saya terima kasih betul, karena kaki saya nggak kuat," kata Risma.
3. Risma sujud dan menangis di hadapan IDI Surabaya
Wali Kota Risma sujud sambil menangis di hadapan IDI Surabaya saat audiensi di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020). Bahkan, Risma dua kali sujud di depan Ketua Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) RSU dr Soetomo, dr Sudarsono.
Saat itu Risma mendengarkan keluhan dari para dokter yang ada di rumah sakit rujukan Surabaya. Ketua Pinere pun menyampaikan, rumah sakitnya overload pasien COVID-19 karena masih banyak warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
Menanggapi hal itu, Risma mengatakan pihaknya tidak bisa masuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim seperti RSU dr Soetomo. Pemkot Surabaya tidak bisa masuk untuk berkomunikasi.
Risma nangis-nangis dan sujud IDI Surabaya/ Foto: Esti Widiyana |
"Kami gak terima. Karena kami gak bisa masuk ke sana (RSU dr Soetomo)," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6).
Wali Kota Risma berulang kali berkomunikasi dengan RSU dr Soetomo. Namun hasilnya tetap nihil. Bahkan menurutnya, bantuan dari pemkot sempat ditolak RSU dr Soetomo. Seperti bantuan APD.
"Tolonglah kami jangan disalahkan terus. Apa saya rela warga saya mati, kita masih ngurus jam 03.00 pagi orang meninggal yang warga bukan Surabaya. Kami masih urus. Saya memang goblok, saya gak pantas jadi wali kota," lanjut Risma sambil menangis.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini