.webp)
Jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan Kota Palopo-Kabupaten Tana Toraja masih terputus akibat longsor yang terjadi pada Jumat (26/6) lalu. Saat ini pemotor dari Palopo yang hendak menuju Toraja atau pun sebaliknya masih mengandalkan jalur alternatif berupa jalan setapak.
"Jalan setapak dari dulu sudah ada. Sudah jadi jalan pintas masyarakat, kini diakses motor," ujar Kapolres Palopo AKBP Alfian Nurnas kepada wartawan, Selasa (30/6/2020).
Alfian mengatakan, jalan setapak tersebut menghubungkan 2 titik longsor, yakni kilometer 24 dan kilometer 21. Kedua titik tersebut berada di atas dan bawah sehingga kondisi jalan menanjak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisi kilometer 24 kan di atas, dari situ jalan setapaknya lurus turun ke kilometer 21 yang posisinya di bawah. Makanya motor itu kalau mau ke atas harus ditarik pakai tali sama warga," ucap Alfian.
Selain itu, alat berat juga sudah berhasil membersihkan titik longsor di kilometer 21. Alhasil, 30 unit mobil yang sempat terjebak sudah dievakuasi.
"Hari Minggu kemarin sudah dibuka, mobil-mobil sudah yang terjebak sudah bisa jalan lagi untuk kembali ke kota Palopo karena kalau mau lanjut ke Toraja belum bisa," ujar Alfian.
"Terus hari Senin kemarin jalan di kilometer 21 itu kita perlebar lagi, biar aktivitas di situ gampang nanti," sambung Alfian.
Alfian menjelaskan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga sempat berkunjung ke lokasi longsor di Palopo. Alhasil, pihak Kementerian menginisiasi pembangunan jembatan gantung untuk sementara dan akan dibangun jembatan baja permanen.
"Kementerian PUPR akan membangun jembatan gantung untuk orang dan kendaraan roda dua sebagai penanganan darurat agar warga tidak terisolir. Selanjutnya, Kementerian PUPR akan membangun jembatan rangka baja untuk penanganan permanen," pungkas Alfian.
Totnon video 'Penampakan dari Udara Lokasi Longsor di Palopo Sulsel':
(nvl/nvl)
