Ulah Tak Higienis Pedagang Ludahi Bakso dengan Dalih Penglaris

Round-Up

Ulah Tak Higienis Pedagang Ludahi Bakso dengan Dalih Penglaris

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Jun 2020 09:24 WIB
Sempat Viral, Pedagang Cuanki Disebut Ludahi Mangkuk di Jakbar Diklarifikasi
Foto: screenshot video
Jakarta -

WS (21), seorang pedagang bakso cuanki di Kembangan, Jakarta Barat akhirnya mengakui telah meludahi dagangannya. WS mengaku melakukan hal itu sesuai ajaran gurunya dengan dalih agar dagangannya laku.

Sebelumnya WS diamankan polisi di kontrakannya di Kembangan, Jakarta Barat pada Kamis (25/6). Semula, WS membantah telah meludahi bakso cuanki, hingga akhirnya dia mengakuinya.

"Semalam ternyata belum sempat dipulangkan orangnya, anggota belum yakin akan keterangannya sehingga didalami lagi. Setelah didalami lagi, ternyata dia ngakui itu diludahi," kata Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan saat dihubungi detikcom, Jumat (26/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam mengatakan, penyidik melakukan pemeriksaan mendalam terhadap WS, karena kurang yakin dengan keterangan pelaku. Sebab, dari rekaman CCTV terlihat jelas gestur WS menunjukkan bahwa ia meludahi mangkuk tersebut.


"Karena dari gambar terlihat jelas dan anggota nggak percaya begitu saja. Akhirnya dia mengakui," kata Imam.

ADVERTISEMENT

Kepada polisi, akhirnya pelaku mengaku telah meludahi bakso cuanki untuk penglaris. Pelaku mendapatkan perintah 'ritual' itu dari guru spiritualnya di Jawa Barat.

"Pelaku meludahi mangkuk bakso tersebut sesuai dengan amalan/ajaran yang dipelajari pelaku dari gurunya yang bernama Joko (guru spiritual/dukun) pada saat berada di kampungnya, daerah Jawa Barat, kurang-lebih 1 minggu yang lalu," katanya.

"Amalan tersebut dilaksanakan pada saat pertama kali jualan setelah kembali dari kampung. Adapun tujuan pelaku untuk mendapatkan penglaris/laku saat berjualan bakso," sambungnya.

Tonton juga 'Pedagang Cuanki Akhirnya Ngaku Ludahi Pesanan Buat Penglaris':

[Gambas:Video 20detik]


Pelaku meludahi bakso tersebut setelah memasukkan bumbu ke mangkuk. Selanjutnya ia membaca mantra lalu meludahi mangkuk tersebut sambil membacakan doa atau mantra.

Kasus ini bermula ketika pada Senin (22/6) petang, korban NH membeli bakso cuanki yang melintas di depan rumahnya. Setelah itu, NH masuk ke rumah karena mau magrib. Peristiwa itu terjadi pada Senin (22/6) pukul 17.53 WIB.

"Saat Saudari NH menunggu di ruang tamu, dia sambil memantau monitor CCTV yang kameranya terpasang di depan rumah," kata Imam.

NH kemudian mengawasi pedagang tersebut dari kamera CCTV, karena saat itu gerak-gerik pedagang tersebut mencurigakan dan tidak segera membuat pesanannya. NH mengawasi CCTV, karena pada saat itu pelaku tidak langsung membuatkan pesannya.

"Kemudian si pedagang itu terlihat nengok kiri-kanan jalan," katanya.

Tidak lama kemudian, NH melihat pedagang tersebut meludahi bakso pesanannya dari CCTV. Namun NH saat itu tidak langsung menegur karena takut pedagang tersebut tersinggung.

"Korban hanya diam dan menerima bakso pesanannya, namun bakso tersebut tidak dimakan dan baksonya dibuang ke toilet," sambungnya.

Kasus ini kemudian viral di media sosial setelah rekaman CCTV beredar. Korban sendiri tidak mau melaporkan pelaku dan niatnya hanya ingin mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati membeli makanan di luar.

Lebih lanjut, Imam mengatakan bahwa pelaku biasa berjualan berkeliling di Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

"Pelaku biasa berjualan dari sekolah Al-Azhar Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan sampai dengan Komplek Kehutanan Greenville Kelurahan Meruya Utara, Kembangan," kata Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan dalam keterangan kepada detikcom, Jumat (26/6/2020).

Imam mengatakan, pelaku sudah berjualan sejak tahun lalu. Dia kerap berkeliling menjajakan dagangannya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

"Pelaku sudah berjualan sejak 2019," kata Imam.

Sementara itu, Imam menyebut bahwa pihaknya akan melakukan tes terhadap pelaku untuk memastikan apakah pelaku terinfeksi Corona (COVID-19) atau tidak.

WS akan dites untuk memastikan apakah dia terinfeksi Corona (COVID-19) atau tidak.

"Ya, nanti dites," kata Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan dalam keterangan kepada detikcom, Jumat (26/6/2020).

Imam belum bisa memastikan kapan WS akan dites COVID-19. Pihaknya masih menunggu informasi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Nunggu jadwal tes dari DKI," kata Imam.

Ahmad selaku kakak ipar korban mengatakan pihaknya enggan membuat laporan ke polisi. Pihaknya menganggap kasus itu selesai.

"Iya, sudah selesai," ujar Ahmad saat ditemui di tempat kejadian di Perumahan Unilever, Meruya Selatan, Jakarta Barat, Jumat (26/6/2020).

Ahmad menjelaskan korban tak membuat laporan polisi itu karena alasan kemanusiaan. Pihaknya juga menyebarkan video itu untuk memperingatkan warga saja agar lebih hati-hati membeli makanan di luar.

"Dari sini pihak korban, kita memikirkan aspek kemanusiaan. Di video itu kita mau mengimbau saja, untuk pembelajaran," katanya.

Kasus ini membuat heboh setelah kamera CCTV merekam aksi culas pelaku. Polisi saat ini masih melakukan gelar perkara untuk menentukan status hukum pelaku.

Halaman 2 dari 4
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads