Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengizinkan Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor dibuka kembali untuk umum. Taman Safari Bogor dinilainya telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Konservasi di Jawa Barat ini masuk dalam risiko rendah dan sedang, sehingga secara aturan sudah boleh dibuka. Saya inspeksi wisata konservasi seperti TSI di Cisarua ini, dan hasilnya saya temukan, ketaatan pada protokol (kesehatan)," ujar RK seperti dilansir Antara, Jumat (26/6/2020).
Untuk diketahui, Jawa Barat telah mencabut pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kecuali wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Kembali ke pembukaan Taman Safari, ada sejumlah alasan yang diungkap RK, di antaranya pemesanan tiket secara online yang dinilainya aman untuk mencegah penularan virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tidak ada lagi bersentuhan uang kas atau karcis. Itu bisa menjadi standar normal baru. Kedua, proses pengecekan berlapis saya kira itu sudah dilakukan," ujarnya.
Baca juga: RK Cabut PSBB Jabar, Diganti dengan AKB |
RK mengatakan hanya pengunjung yang menggunakan mobil pribadi yang bisa masuk ke TSI, karena bus untuk pengunjung belum tersedia. Mantan Wali Kota Bandung itu juga mengapresiasi manajemen TSI yang tidak melakukan PHK terhadap para karyawannya.
"Terpenting juga saya apresiasi sudah melakukan tes COVID kepada seluruh karyawan. Sehingga ini masuk dalam rekomendasi yang boleh dilakukan pembukaan," tuturnya.
RK berharap, jumlah pengunjung TSI Bogor bisa kembali normal seiring berakhirnya PSBB proporsional di Jawa Barat.
"Dalam hitungan bulan saya doakan jumlah pengunjung kembali seperti tahun-tahun sebelumnya yang jumlahnya pernah sampai 1,5 juta pengunjung," kata Emil.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil datang meninjau Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini ingin pengelola pariwisata tidak menerima wisatawan dari luar Jabar selama wabah Corona belum sepenuhnya terkendali.
"Minggu lalu hasil (rapid test)-nya, dari 1.600-an, ada 88 yang reaktif dan 2 yang positif dan dilaporkan itu dari Jakarta. Dan karena Bogor ini memang market besarnya dari Jakarta, saya imbau pengelola yang sifatnya berbayar untuk tidak menerima dulu (wisatawan luar Jabar), selama situasi belum terkendali 100 persen," ucap RK di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (26/6).
Saat ini, menurut RK, virus Corona di Jabar sudah mulai terkendali. Karena itu, dia ingin meminimalkan penularan kasus dari luar. "Tanpa mengurangi rasa hormat, karena kita sedang baik dalam mengontrol kasus infeksi lokal. Tapi kita punya kekhawatiran dari kasus impor, dari perjalanan orang-orang luar Jawa Barat yang belum bisa kita ketahui sejarah perjalanannya," ucapnya.